Pedagang Daging Resah

Pedagang Daging Resah
Pedagang Daging Resah
MALANG – Terungkapnya pedagang bakso yang membuat bakso dengan campuran daging babi hutan (celeng) di Jakarta, berimbas pula pada pedagang bakso yang ada di Malang raya. Banyak masyarakat yang mengurangi konsumsi bakso karena terimbas informasi dari Jakarta.

Ketua Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso) Malang raya, Mujiono membenarkan hal itu. Imbasnya tidak hanya di Jakarta, tapi sampai menasional termasuk di Malang raya. Penjualan pedagang bakso menurun karena image yang terbentuk di tengah masyarakat dengan adanya pedagang baksoi nakal di Jakarta yang mencampur dengan daging celeng.

“Ini memang memprihatinkan bagi kami. Ini menjadi isu nasional, karena itu kami bersama-sama di Jakarta dengan pengurus pusat membahas hal ini untuk membangun kembali image pedagang bakso yang sehat. Dari segi penjualan saat ini ada penurunan,” kata Mujiono kepada Malang Post (Grup JPNN), kemarin.

Dijelaskannya, Apmiso juga melakukan investigasi kepada pedagang-pedagang bakso yang ada di Jakarta, khususnya yang ditengarai nakal. Diakuinya, ada juga pedagang bakso yang nakal. Di Jakarta ada sekitar 50 ribu pedagang bakso, pedagang yang nakal jumlahnya hanya 0,0 sekian persen. Tapi yang sedikit itu sangat mengganggu image dan merasahkan pedagang bakso lainnya.

MALANG – Terungkapnya pedagang bakso yang membuat bakso dengan campuran daging babi hutan (celeng) di Jakarta, berimbas pula pada pedagang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News