Pelaku Bom Bandara Kabul Akhirnya Rasakan Pembalasan Amerika

Kerumunan orang memenuhi kawasan di luar bandara untuk mencoba mendapatkan tempat dalam penerbangan evakuasi sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada 15 Agustus.
Pada Jumat, pasukan Taliban mencegah warga untuk mendekati bandara.
Biden sebelumnya mengatakan dia telah memerintahkan Pentagon untuk merencanakan serangan terhadap ISIS-K, afiliasi ISIS di Afghanistan yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman pada Kamis (26/8).
Huruf "K" pada nama ISIS-K merujuk pada "Khorasan", nama lama wilayah itu.
Mereka muncul di Afghanistan timur pada 2014 dan merambah ke wilayah-wilayah lain, utamanya di utara.
Kelompok tersebut merupakan salah satu musuh Taliban, juga pasukan Barat.
Pentagon mengatakan ledakan di gerbang bandara pada Kamis dilakukan seorang pengebom bunuh diri, bukan dua seperti yang dinyatakan sebelumnya.
Seorang pejabat AS mengatakan serangan pesawat nirawak dilakukan terhadap seorang militan ISIS yang merencanakan aksi teror.
Serangan AS itu dilakukan dua hari setelah afiliasi ISIS di Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom di luar bandara Kabul.
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia