Pemerintah Dicurigai Tak Pernah Jalankan Rekomendasi KNKT
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi V Fary Djemi Francis mempertanyakan komitmen pemerintah dalam menjaga keselamatan transportasi udara. Menurutnya, pemerintah kurang memperhatikan rekomendasi yang dikeluarkan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait hal ini.
Fary mengatakan, Komisi V sudah mempelajari rekomendasi KNKT hasil investigasi 10 kecelakaan udara terakhir. "Dan ternyata isi rekomendasinya itu-itu saja. Artinya selama ini kan ada rekomendasi yang tidak dijalankan," kata Fary di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/1).
Diungkapkannya, ada tiga hal yang selalu menjadi rekomendasi KNKT terkait 10 kecelakaan penerbangan terakhir. Yaitu, perbaikan kualitas Air Traffic Controler (ATC), pemeriksaan kelayakan terbang sesuai regulasi dan penguatan kapasitas kemampuan pilot dan kru.
Fary menyangkan sikap Jonan yang lebih sibuk mengurusi tarif pesawat low cost carrier (LCC). Pasalnya, hal tersebut tidak pernah menjadi rekomendasi KNKT.
"Jadi tolong lah bapak menteri bisa melihat masalah lebih dalam. Jangan seperti minum obat sakit kepala, sekarang di minum sakitnya hilang tapi besok sakit lagi," ujarnya.
Lebih lanjut politikus Gerindra ini mengatakan, DPR pasti mendukung upaya pemerintah membenahi penerbangan Indonesia. Namun ia minta pemerintah juga bekerja lebih baik lagi.
"Jalankan rekomendasi KNKT seluruhnya sehingga tidak berulang-ulang lagi. Jangan masuk-masuk ke yang lain-lain dulu, itu ada waktunya semua," pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Ketua Komisi V Fary Djemi Francis mempertanyakan komitmen pemerintah dalam menjaga keselamatan transportasi udara. Menurutnya, pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemenhub Memfasilitasi Kepulangan Jenazah ABK Kapal MV Hompu 1
- Masjid JIEP Jayakarta Bakal Jadi yang Terbesar di Jakarta Timur
- Sampah Jakarta 8.200 Ton, DPRD Usulkan Tiru Singapura
- Kabar Terbaru dari Kapolres Metro Jakarta Utara Soal Kasus Kematian Taruna STIP Marunda
- Ketum MUI dan LDII Yakini Kebebasan Beragama Adalah Identitas Bangsa
- Pupuk Kaltim Mulai Proses Revamping Pabrik Tertua