Pemerintah Diminta Kaji Ulang Upaya Mengobservasi WNI di Pulau Sebaru

Pemerintah Diminta Kaji Ulang Upaya Mengobservasi WNI di Pulau Sebaru
KRI dr Soeharso milik TNI AL berada di dekat Kapal World Dream saat evakuasi WNI awak kapal di Selat Durian Kepulauan Riau, Rabu (26/2). Foto: Humas BNPB

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD II KNPI Kepulauan Seribu Lukman Hadi meminta pemerintah mengkaji ulang rencana pemerintah untuk mengobservasi 188 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kapal Pesiar World Dream di Pulau Sebaru.

Menurut dia, pemerintah bisa mengobservasi 188 WNI di atas kapal TNI AL ketimbang di Pulau Sebaru. Nantinya, kapal tersebut bisa berlayar dalam radius 100 mil dari Pulau Sebaru.

"Minta WNI dari kapal pesiar World Dream diobservasi di kapal KRI TNI AL Dr Soeharso dengan radius 100 mil laut dari pulau berpenduduk dan tidak diturunkan di Pulau Sebaru Kecil," kata Lukman dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/2).

Menurut Lukman, mayoritas masyarakat Kepulauan Seribu menolak observasi di Pulau Sebaru. Terutama, para nelayan dan pelaku wisata.

Bagi nelayan, observasi di Pulau Sebaru membuat mereka dilarang melaut dalam radius sekitar enam kilometer. Begitu pun para pelaku wisata yang menerima pembatalan wisatawan hingga hampir 200 orang sejak Pulau Sebaru dikabarkan akan menjadi lokasi observasi.

"Mereka yang kena dampak langsung. Oleh karena itu kami meminta pertanggungjawaban pemerintah," kata dia.

Jika pemerintah memaksa untuk menjadikan Pulau Sebaru sebagai lokasi observasi, Lukman meminta kompensasi. Seperti membangun fasilitas dan posko kesehatan, serta mendatangkan dokter ke Kepualaun Seribu.

"Terakhir kami minta garansi keamanan terkait dengan kelangsungan sektor pariwisata yang selama satu dekade ini menjadi sumber ekonomi masyarakat selain perikanan," kata dia. (mg10/jpnn)

Jika memaksa untuk menjadikan Pulau Sebaru sebagai lokasi observasi, pemerintah diminta memberi kompensasi.


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News