Penipuan Vaksin COVID-19: Modus Minta Bayaran Sampai Pura-pura Jadi Nakes

"Ini akan terlihat seperti email resmi yang dikirimkan oleh lembaga pemerintah," katanya.
Dia memperkirakan para penipu akan meyakinkan sebagian warga untuk mengklik tautan yang meminta informasi pribadi atau mengunduh piranti lunak yang bisa mencuri informasi dari komputer atau perangkat digital milik warga.
"Para penjahat siber kemudian menggunakan data-data pribadi tersebut, dan digunakan dalam penipuan yang disebut pencurian identitas, bentuk penipuan yang sangat marak di Australia," kata Michael.

Dia juga mengatakan para penipu kemungkinan besar akan menelpon atau mengirimkan SMS ke calon korban.
"SMS imungkin akan berbunyi "Hi Michael, ini tautan berkenaan dengan informasi COVID untuk Anda," katanya.
"Karena Anda tidak bisa melihat tautan dengan jelas karena SMS, maka lebih besar kemungkinan kita mengklik ke tautan, yang kemudian membawa kita ke situs mereka."
Mempercepat antrian dengan membayar
Salah satu cara lainnya bagi penipu untuk menarik minat warga adalah dengan membohongi mereka bahwa mereka bisa mempercepat antrian untuk mendapatkan vaksin bila mereka mau membayar.
Ada ribuan penipu yang sudah bersiap memanfaatkan program vaksinasi COVID-19 untuk mengisi kantong mereka
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Nasabah WanaArtha Life Meminta Keadilan dan Berharap Uang Investasi Kembali
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Pinjol Berkedok PNM Mekaar
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS