Pesan Cinta Kasih dan Kedamaian

Peringatan Waisak 2556 BE

Pesan Cinta Kasih dan Kedamaian
Pesan Cinta Kasih dan Kedamaian
Lalu, kenapa kehidupan manusia masih juga belum bisa rukun dan sejahtera? "Karena biasanya manusia lupa menghayati hukum karma atau sebab akibat (karma, Red) dan ajaran cinta kasih serta belas kasih universal," katanya.

 Akibatnya, penganut agama itu cenderung menjadi jahat, kejam, beringas, dan brutal dalam setiap perilakunya. "Aksi kekerasan merajalela sehingga kehidupan masyarakat tidak aman dan membuat citra dan kemuliaan luhur bangsa menjadi pudar dan merosot di mata dunia internasional," tegasnya.

Untuk itu, lanjut dia, tiga pilar agama berupa pendidikan, kebudayaan, dan kebijakan belas kasih harus selalu ditegakkan."Bila ada agama yang mengabaikan tiga pilar itu, pelan-pelan akan redup dan dilupakan orang atau pemeluknya. Hal sebaliknya akan disenangi dan dibutuhkan umat manusia serta mudah berkembang dan banyak pengikutnya," katanya.

Ketua Umum DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) sekaligus Ketua Umum Panitia Waisak Nasional Indonesia 2556 BE/2012 Siti Hartati Murdaya berharap Waisak dijadikan sebagai momentum umat Buddha mengikuti jejak Sang Budha Gautama saat berjuang melawan hawa nafsu. "Pada intinya, melawan hawa nafsu sang ego karena sang "aku" inilah sumber malapetaka dan segala penderitaan lahir dan batin".

MAGELANG - Puluhan ribu umat Buddha mengikuti puncak perayaan Hari Raya Waisak 2556 BE di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, tadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News