Pesta Terakhir Bafana Bafana

Pesta Terakhir Bafana Bafana
Ekspresi beberapa suporter Afrika Selatan setelah timnya berhasil mengalahkan tim Prancis. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos.
Babak kedua dimulai, tepuk tangan dan bunyi kencang vuvuzela kembali memekakkan telinga. Namun, setelah 15 menit berjalan dan tidak ada gol, pendukung Afsel mulai gelisah. Puncaknya pada menit ke-70 ketika Florent Malouda memperkecil kedudukan 1-2. Gol Malouda seolah menutup laga lebih cepat.

Meski begitu, pendukung Afsel tetap sabar menanti peluit panjang dibunyikan. Kekecewaan mereka langsung direspons panitia Fan Fest dengan memainkan musik hip hop bernada ceria. Cara itu efektif. Meski sebagian pendukung Afsel memilih pulang, sebagian masih betah di Fan Fest menikmati alunan musik.

"Karena kami tidak akan bermain lagi, saya tidak ingin melewatkan malam ini (Selasa malam, 22/6, Red) sebagai pesta terakhir Bafana Bafana," tutur Duncan McLeehan, 20, pendukung Afsel yang datang bersama pacarnya.

"Tim sepak bola kami memang gagal memenuhi harapan. Namun, negeri kami masih harus menuntaskan tugas sebagai tuan rumah Piala Dunia yang baik," imbuh Duncan yang bersama pacarnya kompak mengecat wajah mereka dengan warna bendera Afsel. (dns/cfu)

JOHANNESBURG - Piala Dunia 2010 masih tiga pekan lagi. Namun, bagi tuan rumah Afrika Selatan (Afsel) pesta empat tahunan itu sudah berakhir. Bafana


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News