Petani Lebak Beralih Mengembangkan Tanaman Sayuran

Petani Lebak Beralih Mengembangkan Tanaman Sayuran
Dinas Pertanian dan Perdagangan Kabupaten Lebak mencatat 2.247 hektare sawah yang terdampak kekeringan dan gagal panen. Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/Antara

"Kami setiap pekan bisa menjual produksi sayuran jenis ketimun dan kacang panjang ke Pasar Induk Bogor," ujarnya.

Petani lainnya Suhari, dari Desa Selaraja, Kecamatan Warunggunung, Lebak mengatakan sebagian besar petani pada musim kemarau meninggalkan padi sawah karena mengalami kekeringan.

BACA JUGA: Pengumuman! Musim Kemarau Sudah Tiba, Lebih Kering

Sebab areal persawahan tidak cocok ditanami padi karena kekeringan hingga terlihat petak-petak sawah tanahnya terbelah. Karena itu, petani di sini lebih memilih tanam ketimun dan kacang panjang karena sudah ditampung oleh tengkulak.

"Kami sekali musim panen bisa mendapatkan sekitar Rp 15 juta dari empat petak itu," katanya.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Iman Nurzaman mengimbau petani agar mengembangkan pertanian sayur-sayuran sehubungan musim kemarau panjang.

Pertanian tanaman sayuran cukup menjanjikan pendapatan ekonomi petani karena permintaan pasar cukup tinggi.

"Kita berharap ke depan petani bisa mengganti pola tanam dari padi sawah ke tanaman sayuran untuk meningkatkan produksi ketahanan pangan dan ekonomi petani menjadi lebih baik," katanya. (mansyur suryana/ant/jpnn)


Produksi tanaman sayuran jika panen bisa menghasilkan sebanyak dua ton/petak selama sepekan. Apabila, petani menjual sebanyak dua ton dengan harga Rp 6.000/Kg maka pendapatan petani sebesar Rp 12 juta.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News