PKS Tak Tertarik Garap Konfederasi
Senin, 06 Desember 2010 – 08:18 WIB
Sementara saat ini, di Indonesia, tidak ada parpol sekuat UMNO yang bisa menjadi tulang punggung konfederasi. "Karena size-nya rata -rata sama. Ini akan menimbulkan kesulitan dalam tataran operasional. Misalnya, bagaimana membagi otoritas, tanggungjawab, dan mengukur efektivitasnya dari setiap program," arnya.
Anis menuturkan, meskipun tidak persis sama seperti konfederasi, PKS sendiri sempat mengalami suasana seperti itu saat bergabung dengan PAN membentuk fraksi reformasi. "Makanya, sejak tidak lolos ET 1999, fokus PKS sudah lebih banyak kepada pengembangan jaringan itu," tegasnya.
Dia menambahkan sulitnya membangun 'koalisi yang permanen' di antara kekuatan Islam di Indonesia sudah teruji sejak 1999. Pasca reformasi sempat terfikir untuk membangun satu partai politik saja yang berasas Islam di luar PPP. "Ternyata gagal. Malah muncul PAN, PBB, dan PK (embrio PKS, Red). Karena itu, sekarang PKS ingin lebih realistis saja," katanya.
Sekalipun pesimistis konfederasi parpol di Indonesia punya masa depan, Anis menegaskan PKS tetap akan mendukung pengaturannya melalui RUU Pemilu Legislatif. "Kami tidak dalam posisi menolak. Itu pilihan partai -partai. Nggak ada masalah," tandas Anis. (pri)
JAKARTA ---Sejumlah partai berasas atau berbasis massa Islam yang kini menghuni parlemen, seperti PAN, PPP, dan PKB, tengah fokus berjuang membangun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Serius Maju di Pilkada SBT 2024, Mahyudin Rumata Ikut Uji Kelayakan di Kantor DPP PKB
- Pilgub Sulteng 2024, Skala Data Indonesia: Elektabilitas Rusdy Mastura Tertinggi
- Teguh Santosa Siap Memaparkan Visi dan Misi di Hadapan Masyarakat Sumut
- Panitia Rakernas V PDIP Bertanggung Jawab soal Ponsel Wartawan Lenyap
- Ganjar Ungkap Arahan Tertutup Megawati di Hari Kedua Rakernas V PDIP, Ada Soal Pilkada
- Fahris Badar PAN: Masyarakat Berharap IMS Maju Jadi Calon Bupati Halmahera Tengah