PM Tiongkok Anggap Perlu Reformasi Politik
Selasa, 15 Maret 2011 – 10:22 WIB
BEIJING - Perdana Menteri (PM) Tiongkok Wen Jiabao melontarkan pernyataan demokratis. Dalam pidato tahunannya di pengujung sesi parlemen kemarin (14/3), pemimpin 68 tahun itu menegaskan bahwa Negeri Panda perlu berbenah demi mempertahankan pencapaian ekonominya. Termasuk, melakukan reformasi politik.
"Pencapaian ekonomi Tiongkok selama 30 tahun terakhir bisa hancur berantakan dalam waktu singkat tanpa perombakan institusional," ungkap Wen di hadapan parlemen, seperti dikutip BBC kemarin. Dalam kesempatan itu, dia memang tidak menjelaskan sektor-sektor apa saja yang harus dirombak. Tapi, perombakan itu harus dilakukan secara bertahap.
Baca Juga:
Saat ditanya lebih lanjut soal reformasi politik dalam konferensi pers usai pidato, Wen pun bersedia menjawab. Padahal, sebagaimana para pemimpin atau politisi Tiongkok pada umumnya, dia bisa saja mengabaikan pertanyaan tersebut. Di luar dugaan, dia malah memberikan jawaban yang cukup tegas. Menurut dia, Beijing pun harus melakukan reformasi politik.
"Tanpa reformasi politik, restrukturisasi ekonomi tidak akan pernah bisa terwujud. Bahkan, kesuksesan (ekonomi) yang selama ini sudah kita nikmati, bisa lenyap dengan mudah," ungkapnya. Dia berharap, dengan memberikan sentuhan demokratis pada sistem politik yang berlaku di Tiongkok, pemerintah akan mendapatkan lebih banyak keuntungan.
BEIJING - Perdana Menteri (PM) Tiongkok Wen Jiabao melontarkan pernyataan demokratis. Dalam pidato tahunannya di pengujung sesi parlemen kemarin
BERITA TERKAIT
- PM Singapura Akui Jasa Besar Presiden Jokowi Bagi Kawasan
- Israel Bebas Membantai di Gaza, Negara-Negara Arab Pertanyakan Fungsi PBB
- Jepang Lanjutkan Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut, Kekhawatiran Global Muncul
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023