Produksi Padi Kalsel Diprediksi Meningkat
Kamis, 09 Juni 2011 – 11:51 WIB

Produksi Padi Kalsel Diprediksi Meningkat
Dijelaskan, penurunan produksi padi pada 2010, salah satunya dikarenakan cuaca ekstrem yang menasional, sehingga menyebabkan tingginya curah hujan dan merendam sejumlah kawasan pertanian, terutama lahan lebak.
Baca Juga:
"Kita tahu sendiri lah, kawasan lahan lebak di Kalsel memang cukup besar, bisa mencapai 350 ribu hektar, dari total areal pertanian Kalsel yang mempunyai luas sekitar 500 ribu hektar," imbuhnya.
Sriyono memberikan contoh di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), pada tahun lalu sekitar 20 ribu hektar lahan lebak tidak bisa ditanami karena tergenang air. "Hitung sendiri, kalau produksi mencapai lima ton per hektar, maka 20 ribu hektar itu bisa menghilangkan produksi gabah kering giling sekitar 100 ribu ton," jelasnya.
Ia mengatakan, apabila areal lebak yang tersebar di beberapa kabupaten ini terendam air dan tidak bisa ditanami, maka bisa berimbas pada produksi padi Kalsel, seperti kondisi pada 2010. Apalagi, produksi dari lahan tadah hujan, lahan kering maupun irigasi tak sebanyak lahan lebak.
BANJARMASIN – Kepala Dinas Pertanian Kalsel, H Sriyono mengungkapkan bahwa produksi padi pada 2011 ini diprediksikan meningkat dibandingkan
BERITA TERKAIT
- Pertamina Sebut Realisasi BBM Subsisi Triwulan I 2025 Sesuai Kuota
- Tingkatkan Daya Saing, Rendang Gadih Kini Punya Fasilitas Produksi Baru
- Kinerja Membaik, Waskita Dinilai Jauh dari Potensi Delisting
- Libur Waisak 2025, Daop 8 Surabaya Menyiapkan 6 Kereta Tambahan, Ini Datanya
- Bamsoet Sebut Indonesia Punya Potensi Besar Jadi Pusat Ekonomi Digital Berbasis Kripto
- Bea Cukai Teluk Nibung Dukung Ekspor Perdana 126,6 Ton Kelapa Asal Tanjungbalai ke Thailand