Profesor Karomoney
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kematian kampus adalah fenomena internasional akibat neoliberalisme politik dan ekonomi.
Peter Fleming menggambarkan suasana kampus yang kelam di Amerika dan Eropa.
Tekanan beban kerja yang sangat berat tidak diimbangi dengan remunerasi dan kompensasi yang memadai.
Fleming mencatat beberapa intelektual terkemuka di Amerika yang meninggal dan bunuh diri akibat tekanan kerja yang berlebihan di kampus.
Kondisi para pengajar itu mengenaskan karena tidak mendapatkan akses layanan kesehatan dan tunjangan hidup yang memadai.
Seorang mahasiswa di Prancis melakukan bunuh diri dan meninggalkan ‘’suicide note’’, catatan bunuh diri yang mengutuk Emanuel Macron, Presiden Prancis, dan menteri serta pejabat yang bertanggung jawab terhadap kondisi kampus.
Mahasiswa itu tidak kuat membayar biaya kuliah, dan harus hidup dalam kondisi miskin tanpa akses kesehatan yang memadai.
Di Indonesia, belum terdengar ada dosen yang mati bunuh diri karena frustrasi oleh kondisi kampus.
Kasus penangkapan Profesor Karomani menambah daftar suram dunia intelektualitas Indonesia.
- Mahasiswa Merusuh saat May Day, Buruh Demak Dukung Polisi Bertindak
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- LSM dan Mahasiswa Dinilai Berperan Penting sebagai Penyeimbang Kekuasaan
- Beban Ekonomi Makin Berat, Masyarakat Rela Mengantre demi Beras Gratis di Kampus UBK
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok