Rela Bakar Piala dan Seragam Karate

Rela Bakar Piala dan Seragam Karate
FAMILY MAN: Advent Bangun yang kini dikenal dengan nama Pendeta Thomas Bangun saat ditemui di rumahnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu, 24 Desember 2011. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Saat itu, tiap kali shooting, setiap anggota kru selalu membutuhkan orang lain. Shooting bisa batal atau molor hanya gara-gara salah satu kru absen. Bahkan, pengambilan gambar bisa batal jika tokoh figuran yang kadung di-shoot tidak hadir.

Dari situ, lelaki yang membintangi lebih dari 60 film layar lebar itu berpikir bahwa sejatinya tidak ada orang yang bisa hidup sendiri. Padahal selama ini, lelaki yang kini berusia 59 tahun itu sangat egois. Dia tidak pernah memikirkan orang lain.

Bagi dia, hidup hanyalah berlatih karate dan bermain film. Ketika itu, Advent memang menganggap karate adalah hidupnya. Saat masih tinggal di Tanjung Priok bersama salah satu kakaknya, dia kabur dari rumah hanya gara-gara dilarang menekuni karate.

Bungsu dari delapan bersaudara itu lantas tinggal di asrama tak jauh dari rumah agar bisa berlatih karate secara intensif. "Pagi, latihan memukul seribu kali, siang seribu kali, sore seribu kali. Begitu terus hidup saya. Pernah, saya berjalan kaki dari Bogor ke Tanjung Priok. Berangkat sore di Bogor, pagi sampai Tanjung Priok," kata lelaki bernama komplit Thomas Advent Perangin-angin Bangun itu.

PERPISAHAN dengan dua dunia yang membesarkan namanya, karate dan film, itu dilakukan Advent Bangun dilakukan setahun setelah dia dibaptis pada 25

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News