Ribuan Rudal Bekas Rezim Kadhafi Hilang
Senin, 03 Oktober 2011 – 03:03 WIB
Pernyataannya itu menanggapi Jenderal Mohammed Adia, pejabat militer rezim baru Libya di bawah Dewan Transisi Militer (NTC). Pria yang bertanggung jawab soal persenjataan di Kementerian Pertahanan Libya tersebut membeber bahwa sekitar 5.000 rudal anti-pesawat SAM-7 milik militer Libya lenyap. "Bisa saja senjata-senjata itu jatuh ke tangan musuh di luar negeri," katanya kepada para wartawan di bekas gudang senjata rezim Kadhafi di Kota Benghazi.
Baca Juga:
Kemarin, Washington mengonfirmasikan berita tersebut. Pemerintahan Presiden Barack Obama mengaku sudah mendapatkan informasi tersebut dan berusaha keras untuk ikut melacak keberadaan senjata-senjata tersebut. "Kami terus bekerja sama dengan pemerintahan baru Libya untuk mengamankan stok persenjataan mereka," terang Gedung Putih dalam pernyataan tertulisnya.
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS menyatakan telah mengucurkan dana ke pemerintah baru Libya. Konon, nilai nominalnya mencapai USD 3 juta (sekitar Rp 26,3 miliar). "Dana itu sengaja dikucurkan untuk memusnahkan senjata yang mengancam keselamatan umat manusia," ungkap seorang pejabat Washington mengacu pada senjata biologi yang kabarnya dimiliki Kadhafi. (AFP/hep/dwi)
BERLIN - Jatuhnya rezim Muammar Kadhafi di Libya kini justru menimbulkan masalah baru. Sebab, sedikitnya 10 ribu rudal yang dibeli pada era Kadhafi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza