Ricuh Pembebasan Truk CPO di Asahan Menelan Korban Jiwa

Ricuh Pembebasan Truk CPO di Asahan Menelan Korban Jiwa
Kericuhan yang terjadi saat pembebasan truk pengangkut CPO milik PT Vareem Sawit Cemerlang di Kecamatan Aek Kuasan, Sabtu (30/6/2018). Foto: sumutpos/jpg

jpnn.com, ASAHAN - Seorang warga meninggal dunia dalam kericuhan yang terjadi di Kecamatan Aek Kuasan, Asahan, Sumut, Sabtu (30/6).

Kericuhan dipicu saat polisi berupaya membebaskan truk tanki pembawa Crude Palm Oil milik PT Vareem Sawit Cemerlang, yang ditahan atau tak diizinkan melintas sejak, Jumat (29/6) malam hingga Sabtu (30/6) siang.

Kabag Ops Polres Asahan, Kompol Marluddin mengatakan pihaknya menurunkan Polsek Pulau Raja dibantu 1 pleton tim gabungan Polres Asahan melakukan mediasi agar truk dibiarkan melintas.

Menurut Kapolres, mereka berupaya memberikan pengertian kepada warga, namun warga bersikeras menahan truk tersebut, sehingga Polres Asahan memaksa warga mundur agar truk bisa melanjutkan perjalanan.

“Kami sudah melakukan mediasi, namun warga seperti tidak terima dilakukan mediasi, malah ada seorang warga yang “menggeber” sepedamotornya saat Kabag Ops berupaya meredam amukan massa.”

“Personil pun langsung mengamankan pengemudi sepeda motor dan menyuruh sopir truk melanjutkan perjalanan. Sempat terjadi keributan antara warga dengan polisi yang mencoba melakukan pengamanan sesuai SOP,” ujar Kapolsek Pulau Raja.

Terkait tudingan warga yang meninggal akibat keributan tersebut, Kapolsek membenarkannya. Namun Pardosi membantah bahwa korban yang meninggal karena mendapat kekerasan dari petugas.

“Benar ada warga yang meninggal atas nama Mismar (83) dan korban meninggal bukan karena di dorong atau dianiaya, namun karena jatuh sendiri dan personel Polwan saat itu melakukan pertolongan namun dihalau warga.”

Seorang warga meninggal dunia dalam kericuhan yang terjadi di Kecamatan Aek Kuasan, Asahan, Sumut, Sabtu (30/6).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News