Rooney Diminta Jaga Mulut

Rooney Diminta Jaga Mulut
TEMPERAMEN - Wayne Rooney bersama rekan-rekan setimnya, di salah satu sesi latihan Inggris, di Rustenburg, Minggu (6/8). Foto: Michael Regan/Getty Images/FIFA.com.
"Dia pemain yang sangat bagus, seperti yang sering saya lihat di televisi. Tapi sepertinya dia tidak bisa mengendalikan mulutnya. Dia terbiasa menghina pemain lain, dan bahkan wasit. Saya yakin dia juga biasa menggunakan bahasa kasar kepada wasit lain," papar wasit asli Afsel itu.

Inggris memang harus hati-hati, karena Amerika Serikat (AS) yang jadi lawan pertama Inggris di fase grup sudah membaca karakter Rooney. Pelatih Bob Bradley secara terang-terangan menyatakan bakal mengeksploitasi sikap temperamental bintang Manchester United tersebut.

"Sebenarnya sikap emosional Wayne itu hal yang bagus," ucap Jermain Defoe kepada Soccernet. "Di satu sisi, perasaan itu bisa diubah menjadi semangat dan motivasi tinggi. Sebagai teman setim, tugas kami adalah mengarahkan emosi itu ke hal yang positif. Saya yakin, jika sisi itu dihilangkan dari Wayne, dia akan jadi pemain yang sangat berbeda," lanjutnya.

Emosi dan temperamental pemain memang bisa sangat destruktif di even besar semacam PD. Contoh paling mutakhir dilakukan oleh Zinedine Zidane di partai puncak PD 2006. Saat itu, karena terpancing omongan Marco Matterazzi, Zidane lepas kendali dan menanduk Matterazzi. Akibatnya, dia diganjar kartu merah. Tanpa sang legenda, Prancis pun takluk dalam adu penalti.

RUSTENBURG - Wayne Rooney harus pintar-pintar mengontrol emosi selama perhelatan PD di Afsel, jika ingin Inggris melaju jauh. Nasihat itu diutarakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News