Sanggam Hutapea: Event Internasional di Danau Toba Harus Berdampak Jangka Panjang

Sanggam Hutapea: Event Internasional di Danau Toba Harus Berdampak Jangka Panjang
Pemerhati dan pelaku pariwisata Sanggam Hutapea. Foto: Dokumentasi pribadi

Menurut Sanggam, sukses menyelenggarakan F1 Powerboat di Danau Toba jangan menjadikan euforia. Sebab harus diakui masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki tahun seperti sarana prasarana, konektivitas.

Apa lagi sasaran utama untuk menduniakan pariwisata Danau Toba melalui penyelenggaraan kegiatan olahraga atau sport event berkelas dunia harus dimaknai sebagai bagian dari promosi.

Oleh karena itu, kesuksesan peyelenggaraan mengatakan F1 Powerboat yang lalu, sejatinya bukan diukur sekarang tetapi harus dilihat dari marketingnya ke depan.

Sanggam Hutapea menyarankan, ke depan penyelenggaran event berkelas dunia di kawasan Danau Toba, harus dikemas menjadi satu kesatuan yang utuh dan melibatkan seluruh kepala daerah, para pelaku pariwisata, serta elemen masyarakat.

Artinya dimana pun event penyelenggaraan berkelas dunia di kawasan Danau Toba, apakah itu di Balige di Parapat, atau di Samosir, semua wilayah di kawasan Danau Toba harus mendapatkan manfaatnya.

Sanggam mencontohkan, pariwisata Bali yang dijual secara menyeluruh dan melibatkan masyarakat.

Misalnya, kita ke Bali, saat kita di pantai Kuta,masyarakat Bali yang tinggal di Kuta, selalu menawarkan agar kita pergi ke spot wisata lainnya, seperti ke Ubud yang terkenal sebagai pusat tarian dan kerajinan tradisional, pada sudah beda kabupaten, ujarnya mencontohkan.

“Untuk menjadikan Danau Toba wisata kelas dunia maka kita harus menjual kawasan Danau Toba secara menyeluruh, dan masyarakat harus diedukasi untuk menjual seluruh spot wisata yang ada di Danau Toba dan jangan ada ego ke daerah lagi," katanya,

Pemerhati pariwisata Sanggam Hutapea mengatakan perhelatan internasional F1 Powerboat di Danau Toba pada 24-26 Februari 2023 harus berkelanjutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News