Satria Kanjuruhan

Oleh: Dahlan Iskan

Satria Kanjuruhan
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Dia alumnus cum laude STT Telkom Bandung. Jurusan komunikasi. Kini Lintang tinggal di Mojokerto. Masih jomblo. 26 tahun.

Sudah ribuan puisi dia tulis. Baru kali ini terkait dengan sepak bola. Dia baru nonton pertandingan di stadion ketika mahasiswa: Bandung entah lawan siapa.

Beberapa puisi Lintang masuk buku antologi puisi. Juga menjuarai beberapa lomba. Kini puisi Kanjuruhan Lintang terpilih untuk Disway.

Lintang lahir di Mojokerto. Dia selalu bangga sekolah di SD dan SMP yang sama dengan Bung Karno. Ayah Sang proklamator Indonesia guru sekolah Ongko Loro. Yakni, SDN Purwotengah dan SMPN 2 Kota Mojokerto.

SDN itulah yang dulu disebut sekolah Ongko Loro. Kini ada patung Soekarno kecil memegang buku di halaman sekolah itu.

Imawan Mashuri, tokoh seniman Malang, juga menciptakan puisi dan membacakannya sendiri: lihatlah videonya. Bagus sekali.

Ia pemilik harian Malang Post. Pendiri JTV. Pembangun Manado Post sampai dapat istri di sana.

Harian The Washington Post melakukan investigasi ke Malang. Lima wartawan terlibat dalam penulisan tragedi Kanjuruhan di media ternama di Amerika: Rebecca Tan, Joyce Sohyun Lee, Sarah Cahlan, Imogen Piper dan Aisyah Llewellyn.

Peradi menyimpulkan bahwa tTagedi Kanjuruhan adalah pelanggaran HAM berat. Ini serius sekali. Komnas HAM harus turun tangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News