SBY Resmikan Free Trade Zone di Batam

SBY Resmikan Free Trade Zone di Batam
RESMIKAN PABRIK : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perdagangan Marie Pangestu, serta Gubernur Kepri Ismeth Abdullah usai menekan tombol saat meresmikan 20 perusahaan di wilayah FTZ Batam, Bintan dan Karimun di Mega Wisata Ocarina, Batam Centre, Senin (19/1). Foto: Yusuf Hidayat/Batam Pos/JPNN
''Hari ini, FTZ saya nyatakan dimulai. Saya tidak mau mendengar ada yang menghambat, yang mengganggu, atau mencari keuntungan untuk diri sendiri. (Kalau ada) saya beri tindakan tegas. Laporkan kepada yang bertanggung jawab. Kalau perlu kepada saya. FTZ akan sia-sia kalau pungli masih marak,'' ungkapnya disambut tepuk tangan riuh. Terutama kalangan pengusaha, baik asing maupun lokal.

Untuk meningkatkan investasi di BBK yang berlokasi tepat di seberang Singapura, lanjut SBY, pemerintah telah bekerja sama dengan Singapura. ''Pelaksanaannya dikoordinasi oleh join working group dan join steering committee,'' katanya.

Dengan adanya FTZ di BBK, pemerintah menargetkan ekspor dari kawasan itu naik dari USD 6,2 miliar pada 2005 menjadi dua kali lipat pada 2009. Target investasi akumulatif USD 1 miliar akan menciptakan lapangan kerja baru akumulatif 130 ribu orang.

SBY meminta agar Gubernur Kepri Ismeth Abdullah memberi fasilitas dan dukungan agar FTZ BBK berjalan baik. Kepada Menteri Perdagangan Mari E. Pangestu dan kepala BKPM, dia meminta agar berkoordinasi dengan semua pihak. ''Bantu pemda agar bisa memangkas proses perizinan sehingga lebih singkat, efisien, dan ringkas. Sebab, perizinan yang panjang, sulit, dan bertele-tele mengganggu semua pertumbuhan perekonomian, apalagi di kawasan ini,'' tegasnya.

BATAM - Ditandai pelepasan puluhan merpati, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan dimulainya penerapan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News