SBY Tak Layak Klaim Penurunan BBM

Arbi Sanit : Tidak Jelas Siapa Yang Memiliki Andil Penurunan Harga

SBY Tak Layak Klaim Penurunan BBM
SBY Tak Layak Klaim Penurunan BBM
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit mengatakan, penurunan harga BBM, terutama premium, hanya dinikmati orang yang punya mobil. "Kalau diikuti penurunan harga sembako, baru rakyat bisa menikmati," ucap Arbi dalam diskusi di pressroom DPR, Senayan, Jumat (16/1).

Dia menilai, Presiden SBY tidak layak mengklaim penurunan harga BBM sebagai prestasi pemerintahannya. Dikatakan, penurunan harga BBM hanyalah faktor kebetulan semata, yang mengikuti penurunan harga minyak mentah di pasar dunia. "Waktu harga turun, kebetulan yang berkuasa sekarang SBY," kata Arbi.

Alasan lain SBY tak layak mengklaim penurunan harga BBM sebagai prestasinya, lantaran saat ini tidak jelas siapa yang punya andil menurunkan harga BBM. Dengan sistem pemerintahan saat ini, dimana banyak partai yang terlibat di pemerintahan SBY, berarti tidak hanya SBY saja yang punya peran. "Tidak jelas apakah ini peran SBY atau JK, peran Partai Demokrat atau Golkar, terlebih di sana ada menteri dari PAN, PBB, dan lain-lain," katanya.

Seorang gubernur pun tidak bisa mengklaim tentang, misalnya, keberhasilan ketahanan pangan di daerahnya. Fakta menunjukkan, gubernur, juga bupati/walikota, tidak punya andil dalam ketahanan pangan. Menurut Arbi, untuk mendapatkan pupuk saja para petani bersusah payah hingga melakukan penjarahan. "Kok masih ada gubernur yang mengklaim itu prestasinya. Ini sama tidak jelasnya ketika pemberantasan korupsi diklaim sebagai prestasi SBY," ujar Arbi. (sam)


JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit mengatakan, penurunan harga BBM, terutama premium, hanya dinikmati orang yang punya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News