Sebagai Tokoh, Saya tak Boleh Sembunyi

Sebagai Tokoh, Saya tak Boleh Sembunyi
Fadel Muhammad saat menggelar konpers di kompleks Widya Candra, Jakarta, Sabtu (22/10). Foto: sam/jpnn
SABTU (22/10), di teras rumah dinasnya, Kompleks Widya Candra V Nomor 26, kardus-kardus kepakan sudah tertata rapi. "Saya akan segera pindah. Tetap semangat," ujar Fadel Muhammad ketika sudah berada di dalam mobil pribadinya, Lexus B 205 FM, sembari mengepalkan tangannya ke arah wartawan. Siang itu,  mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu baru saja menggelar konperensi pers. Selain menanggapi pernyataan Mensesneg Sudi Silalahi yang menyebut dirinya dicopot dari kabinet lantaran 'punya masalah', mantan gubernur Gorontalo itu juga membeber langkah-langkah yang akan dilakukan ke depan, setelah tak lagi jadi menteri. Berikut petikan pernyataan Fadel.


Selama menjadi menteri, Anda pernah punya masalah dengan presiden?

Saya merasa, dua tahun bekerja bersama presiden, tidak pernah ada hal-hal yang membuat saya salah. Kalau pun ada, saya mohon maaf.


Anda akan mendesak Sudi Silalahi minta maaf?

Tidak ada kata desakan minta maaf kepada Pak Sudi (dalam dua lembar kertas keterangan pers tertulis).


Lantas, kok disebut Anda punya masalah?

Surat itu ada dari AM Fatma kepada presiden tentang anak perusahaan saya, yang lama sekali. Lantas saya dipanggil Pak Sudi dan Pak Djoko dan saya jelaskan. Beliau juga mengatakan, tidak ada persoalan. Itu tiga hari sebelum Pak SBY ke Jogja.


Bagaimana Anda menanggapi isu yang menyebut Anda dicopot sebagai menteri lantaran sebagai politisi tak punya bargaining?

SABTU (22/10), di teras rumah dinasnya, Kompleks Widya Candra V Nomor 26, kardus-kardus kepakan sudah tertata rapi. "Saya akan segera pindah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News