Selisih Usia Siswa, Sekolah Harus Fleksibel

Selisih Usia Siswa, Sekolah Harus Fleksibel
Selisih Usia Siswa, Sekolah Harus Fleksibel
JAKARTA - Pendaftaran siswa sekolah dasar (SD) yang kini dilakukan secara online, mulai menjadi polemik di tengah masyarakat. Terkait hal itu, khususnya menyangkut masalah batasan usia, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhammad Nuh menghimbau kepada seluruh sekolah agar menerima calon siswa SD yang usianya belum memenuhi persyaratan.

Menurut M Nuh, pihak sekolah harus dapat bersikap fleksibel dalam menghadapi permasalahan usia siswa yang sudah cukup untuk masuk SD. Artinya menurut Mendiknas, persyaratan masuknya calon siswa SD memang harus pada usia tertentu, namun perlu ada toleransi jika misalnya ada selisih beberapa hari maupun bulan dari patokan usia tersebut. Ini katanya, agar anak-anak usia sekolah tetap bisa menempuh pendidikan di sekolah yang dituju. Untuk diketahui, patokan usia untuk masuk SD berkisar pada 6-7 tahun.

"Kami kerap kali menerima laporan seperti ini. Maka dari itu, saya pribadi menghimbau kepada seluruh sekolah dasar, untuk dapat berlaku fleksibel dan memberikan pertimbangan, jika ada selisih bulan ataupun hari. Sehingga tidak timbul masalah seperti ini lagi," paparnya, ketika ditemui di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Senin (28/6) sore.

Selanjutnya, mantan Menkominfo ini juga sekaligus memberikan motivasi kepada seluruh siswa, jika misalnya tahun ini belum diterima bersekolah. Menurutnya, jika gagal tahun ini, bukan berarti anak tersebut kehilangan masa depan. Melainkan katanya, ini hanya persoalan waktu saja, mengingat masih ada kesempatan tahun depan.

JAKARTA - Pendaftaran siswa sekolah dasar (SD) yang kini dilakukan secara online, mulai menjadi polemik di tengah masyarakat. Terkait hal itu, khususnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News