Soal Nasib Guru Honorer Lulus PG PPPK, La Nyalla: Tidak Boleh Rakyat Dibeginikan

Soal Nasib Guru Honorer Lulus PG PPPK, La Nyalla: Tidak Boleh Rakyat Dibeginikan
Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti bersama sejumlah guru honorer lulus passing grade (PG) di Provinsi Jawa Timur. ANTARA/HO-DPD

jpnn.com, SURABAYA - Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti bakal mengkaji kembali permasalahan guru lulus PG (passing grade) di Jawa Timur yang belum ada kepastian diangkat jadi PPPK.

La Nyalla terlebih dahulu akan menemui pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim guna mempertanyakan sejauh mana pengangkatan guru lulus PG menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

"Saya akan temui Gubernur besok juga. Secepatnya, tidak boleh ini rakyat dibeginikan," kata La Nyalla dalam keterangan diterima di Jakarta, Selasa (7/3).

Dia menyebut profesi guru memang harus diberi prioritas untuk diangkat menjadi PPPK.

Hal itu menurutnya bukan soal menghargai pengabdian, melainkan merupakan janji pemerintah yang ingin memprioritaskan tenaga kependidikan.

"Makanya, ini karena demokrasi sudah menganut demokrasi liberal, hilang nilai-nilai Pancasila," ujarnya.

Perwakilan guru honorer lulus PG di Jatim menemui Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti di Kantor Kadin Jatim, Selasa (7/3).

Mereka tergabung dalam guru lulus passing grade (GLPG) penerimaan PPPK swasta Jawa Timur.

Ketua DPD RI La Nyalla berkata tegas soal nasib guru lulus PG PPPK di Jatim yang tidak kunjung ada kepastian diangkat menjadi ASN, padahal mereka prioritas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News