Tabloid 'Keras' pun Pasang Foto Suporter

Tabloid 'Keras' pun Pasang Foto Suporter
Masjid Syekh Yusuf di kampung Macassar, Cape Town. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos.
Edaran dalam bahasa Inggris itu memang bernada keras. Menurut Saleem, warga Johannesburg (Joburg) keturunan Pakistan yang siang itu salat duhur di musala tersebut, edaran itu memang untuk semua umat Islam. Tapi, utamanya dikhususkan bagi para anggota sebuah komunitas muslim (semacam ormas Islam) yang dipimpin Hazrat Maulana Yunus Patel Saheb. Apakah banyak anggota komunitas itu? Saleem menyebut dalam kisaran puluhan hingga ratusan orang. Mayoritas tinggal di Joburg.

"Aku menghormati edaran itu. Tapi, tak semua isinya saya setuju," kata pria 25 tahun yang bekerja di sebuah konter elektronik di Sandton City itu.

Surat edaran itu, hanya dijumpai di musala Sandton City. Ketika berada di Cape Town, saat salat jumat di sebuah masjid di kawasan Strand - 30 menit dari pusat kota Cape Town - surat edaran seperti itu tidak ada.

Di papan pengumuman masjid itu juga tak ada satu pun edaran larangan seperti di musala Sandton City. Ketika khatib memberikan sambutan sebelum khutbah, juga tak disinggung hal-hal yang berkaitan dengan Piala Dunia. Saat itu, sang khatib hanya mengingatkan tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup.

Penduduk Cape Town, Afrika Selatan, hampir 80 persen muslim. Mereka juga menyambut baik perhelatan Piala Dunia yang digelar di kota tersebut. Tapi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News