Takut Adik Presiden, Warga Syria Lari ke Turki
Jumat, 10 Juni 2011 – 08:18 WIB
"Pasukan pemerintah itu seperti bukan manusia. Mereka membantai kami," kata Mohammad, seorang pengungsi, kepada The Independent yang mengontak lewat telepon.
Mohammad mengatakan, keluarganya memiliki sebuah rumah perawatan bagi kaum sepuh dan difabel di Jisr Al Shughour. Saking takutnya keburu tepergok pasukan pimpinan Maher, kata dia, diriny dan keluarga terpaksa harus meninggalkan para penghuni rumah perawatan.
"Ketika saya berangkat, pasukan pemerintah belum datang. Saya tidak tahu kondisi kota dan para penghuni rumah perawatan kami sekarang," ujarnya.
Untunglah, Turki menyambut para pengungsi itu dengan tangan terbuka. Perdana Menteri (PM) Recep Tayyip Erdogan yang menghadapi pemilu lusa (12/6) menegaskan, pihaknya tidak akan menutup perbatasan.
KARBEYAZ - Arus pengungsi Syria dari Kota Jisr Al Shughour menuju perbatasan Turki terus bertambah. Hingga tadi malam WIB, jumlahnya hampir 1.600
BERITA TERKAIT
- Soal IUU FIshing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel