Tempuh 30 Kilometer Jalan Berlumpur Tanpa Digaji Sepeser pun

"Bekerja nirgaji sangat berat dan tak mudah. Namun, tekad saya untuk mengabdi dan mendapatkan pengalaman kerja begitu besar. Sehingga saya memutuskan untuk tetap bertahan kendati merelakan uang pribadi habis untuk ongkos transportasi," ucapnya dengan lirih.
Kendati tak tahu sampai kapan bisa bertahan, wanita ini hanya berharap agar permohonannya bisa dikabulkan secepatnya oleh bupati.
Sebagai ilustrasi, Puskesmas Kambowa lumayan bagus untuk ukuran sarana kesehatan di tingkat kecamatan.
Tiga bangunan berdiri kokoh di area itu difungsikan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga yang sakit. Tenaga medisnya cukup.
Ada satu dokter plus puluhan pegawai negeri sipil dan ditambah tenaga honorer. Jika ditotalkan sebanyak 60 petugas bekerja di puskesmas itu.
Kendati sarana dan prasarana lumayan memadai, Puskesmas itu melayani rawat inap bermodalkan empat ruangan kamar, obat seadanya dan satu dokter umum.
Sepuluh tenaga honorer tanpa gaji di tempat itu tak sekalipun mengeluh berlebihan dengan kondisi mereka.
Keterampilan merawat pasien tak kalah cekatannya dengan pegawai yang mendapatkan gaji bulanan.
Sepuluh tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Kambowa, Buton Utara, Sulawesi Tenggara, sudah sekian lama berstatus honorer. Mereka menanti kebijakan
- Menteri Karding Berangkatkan 55 Perawat dari Universitas Binawan ke Austria
- Honorer Non-Database BKN Diusulkan jadi PPPK Paruh Waktu atau Ikut Seleksi CPNS
- Khusus Honorer Ini Tetap Bekerja Meski Gagal PPPK 2024, Alhamdulillah
- Jadwal Tes PPPK Tahap 2 di 53 Tilok Sudah Keluar, Segera Cetak Kartu Peserta
- Imbauan MenPAN-RB & BKN Tak Ampuh, Honorer K2 Teknis Tetap Diputus Kontrak
- 5 Berita Terpopuler: CPNS & PPPK Semringah, Bagaimana Nasib Honorer Gagal Seleksi Paruh Waktu, Kapan Jadwal Ulang?