TNI Tembaki Orang tak Berdosa di Papua? Itu Fitnah!

”Tapi, tidak pernah dibahas bagaimana ribuan massa bersenjata panah, tombak, golok, bahkan ada yang membawa senjata api menyerang pos aparat keamanan,” tambahnya.
Dalam kondisi seperti itu, sambung Aidi, aparat hanya berusaha membela diri. Dia pun menjelaskan bahwa, keberadaan kelompok separatis yang terus berusaha mengganggu kedaulatan Indonesia tidak bisa dibenarkan sama sekali. Apalagi, mereka memiliki senjata api tanpa izin.
”Negara mana pun di seluruh dunia tidak ada yang mentolerir tindakan makar atau pemberontakan terhadap kedaulatan negara,” tegas dia.
Tidak hanya itu, Aidi juga menjadikan serangan terhadap pesawat di Bandara Kenyam dua pekan belakangan sebagai contoh lain. Juga serangan terhadap personel Polri yang tengah bertugas mengamankan pilkada serentak.
”Kami justru jadi korban. Kami bertindak sesuai kaidah dan kode etik serta undang-undang. Sementara mereka (kelompok separatis) bertindak seenaknya tanpa aturan dan norma,” beber dia.
BACA JUGA: Kronologis Pasukan TNI Diberondong KKSB dari Bukit
BACA JUGA: KKSB Ancam Akan Terus Menyerang, Kurang Ajar!
Aidi menuturkan, masyarakat sipil yang turut jadi sasaran kelompok separatis merupakan bukti nyata bahwa kelompok itu tidak mengenal aturan. Karena itu, dengan tegas dia menyampaikan bahwa aparat kemanan sudah berusaha bertindak sesuai aturan.
Membantah laporan Amnesty Internasional, Kodam VXII / Cendrawasih menegaskan aksi KKSB tidak mungkin dibiarkan begitu saja.
- Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan 445.800 Batang Rokok Ilegal di Gorontalo
- Berapa Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung? Ada Bukti Transfernya
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Tingkatkan Pertahanan Siber, Kasum TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Digital Intelijen Militer Singapura
- Wakil Panglima TNI Berpangkat Bintang 4, Jenderal Agus: Kandidat Sudah Disiapkan
- Menhan Sjafrie Mengusulkan Tunjangan Operasi Prajurit TNI Naik 75 Persen