Umar Sumadi, Konstruktor Rumah Murah yang Kini Digandeng Kemenpera

Kuncinya pada Pemangkasan Waktu dan Alat Kerja

Umar Sumadi, Konstruktor Rumah Murah yang Kini Digandeng Kemenpera
Umar Sumadi (baju biru) di depan rumah contoh buatannya di halaman kantor Kementerian Perumahan Rakyat. Foto : Umar Sumadi for JAWA POS
 

Sistem Raswari kali pertama diimplementasikan Umar di daerah Indralaya, Palembang, Sumatera Selatan, sembilan belas tahun silam. Di atas tanah 50 hektare, Umar mendirikan 1.800 unit rumah yang harganya saat itu hanya Rp 5 juta. Saking larisnya, saat itu ada 2.000 orang yang masuk daftar tunggu

 

Sistem itu pula yang telah membuat Djan Faridz kesengsem. Berawal dari sebuah kunjungan ke Palembang, Djan melihat rumah-rumah yang dibangun Umar tersebut. Menpera lantas meminta Umar untuk membantu membuat 7.762 unit rumah bagi para eks warga Timor Timur di NTT (Nusa Tenggara Timur). Proyek tersebut mulai berjalan.

 

Djan pun lantas gencar mempromosikan rumah murah ala Umar itu. Beberapa pemda langsung merespons dengan menyediakan tanah gratis. "Kami berharap rumah murah Rp 25 juta itu bisa menutupi kekurangan pasokan rumah yang mencapai 800 ribu unit per tahun," terang Djan.

 

Umar menemukan cara membuat rumah murah menyusul tantangan yang dilontarkan Menteri Perumahan (kala itu) Akbar Tandjung kepada para pengembang. Yakni, membangun rumah murah bagi para PNS (pegawai negeri sipil). "Berbekal pengalaman menjadi kuli hingga menjadi kontraktor bangunan, saya lantas putar otak," kenang pria kelahiran Medan pada 31 Agustus 1951 itu.

Meski hanya berharga Rp 25 juta, rumah cor beton ala Umar Sumadi dibangun tanpa mengurangi kualitas bahan bangunan. Kemenpera menggaetnya untuk membangun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News