Waspada, Makanan Rendah Nutrisi Rentan Picu Kanker

Waspada, Makanan Rendah Nutrisi Rentan Picu Kanker
Fast Food. Foto IST

Dari semua peserta, 49.794 telah didiagnosis menderita kanker. Hitung-hitungannya adalah 12.063 menderita kanker payudara, 6.745 menderita kanker prostat, dan 5.806 menderita kanker kolorektal.

Kebijakan pemberian label gizi pada kemasan

Berdasarkan informasi yang diberikan, para ilmuwan menghitung hubungan antara makanan dengan berbagai kualitas nutrisi dan risiko terkena kanker. Dalam makalah studi, Mélanie dan rekan melaporkan bahwa para peserta yang mengonsumsi rata-rata produk makanan dengan kualitas gizi yang lebih rendah, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker secara keseluruhan.

Lebih khusus lagi, konsumsi rutin makanan dengan gizi rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal dan kanker saluran aerodigestif atas dan perut, serta dengan kanker paru-paru pada pria. Bagi wanita, mengonsumsi makanan yang rendah nutrisi terkait dengan risiko kanker hati yang lebih tinggi serta kanker payudara pascamenopause.

Dilansir Medical News Today, keterbatasan utama dari penelitian ini adalah bahwa para peneliti menganalisis data yang dilaporkan sendiri oleh peserta, sehingga mungkin belum sepenuhnya akurat. 

Namun, kekuatan studi terletak pada ukuran dan kekayaan informasi yang dapat diakses dan dapat dievaluasi oleh tim.

Mélanie dan tim berpikir bahwa temuan baru mereka ini cukup solid untuk menyerukan implementasi kebijakan yang lebih baik di lebih banyak negara, mengenai bagaimana makanan diberi label nilai gizi yang tepat. Hal ini dapat mendorong orang-orang untuk memilih makanan yang tepat.

"Penelitian ini mendukung relevansi FSAm-NPS sebagai sebuah sistem yang mendasari sistem pengumuman jumlah nutrisi untuk label nutrisi, serta untuk ukuran gizi kesehatan masyarakat lainnya," klaim para peneliti.

Dalam kasus ini produsen makanan juga ikut berperan dalam menyediakan produk makanan yang tidak mengandung nilai gizi.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News