Waspada Sejak Dini Penyakit Hipospadia yang Menyerang Anak Laki-Laki

Waspada Sejak Dini Penyakit Hipospadia yang Menyerang Anak Laki-Laki
Dokter Spesialis Bedah dan Urologi Anak Dr. Nadarajan Sudhakaran. Foto: Ist for JPNN

Menurut Dr. Nadarajan, bila penanganan hipospadia ini tidak maksimal, akan timbul masalah psikologis. Penampilan alat kelamin pria tanpa operasi atau hasil operasi yang tidak maksimal justru memperburuk keadaan.

Oleh karena itu, usia untuk koreksi hipospadia sejak dini dapat dimulai dari usia 6–12 bulan atau dan maksimal pada usia 3 - 4 tahun.

“Dengan penanganan di tangan yang tepat, hal ini tidak akan menimbulkan stres karena pengalaman yang tidak menyenangkan dalam hidupnya,” tambahnya.

Hipospadia yang telah dioperasi akan mudah bergerak ke ujung alat kelamin pria. Kata Dr. Nadarajan, hal ini akan memungkinkan anak Anda untuk buang air kecil
dan aliran urin yang normal. Sehingga lengkungan pada alat kelamin pria akan lurus kembali dan membuat alat kelamin pria terlihat normal.

Dr. Nadarajan menjelaskan, pembedahan merupakan prosedur tunggal yang memerlukan 2 tahap atau lebih.

Hal ini tergantung pada tingkat keparahan hipospadia yang dialami. Pada beberapa kasus, akan ada tabung atau stent untuk mengalirkan urin dari kandung kemih
untuk menjaga luka kering agar segera sembuh.

Stent dan alat kelamin pria akan ditutup sementara dan akan dibuka seminggu kemudian. Putra Anda akan diajarkan cara merawatnya di rumah.

“Pastikan Anda memahami instruksinya sebelum pulang. Mintalah klarifikasi jika Anda tidak yakin,” tegas Dr. Nadarajan.

Penderita hipospadia akan mengalami gangguan pada fungsi alat kelamin pria saat mengeluarkan urine.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News