Beli Motor Secara Kredit, Ini Untungnya!
jpnn.com, JAKARTA - Jika melihat data penjualan kendaraan bermotor, sepeda motor masih membukukan penjualan terbanyak di Indonesia. Tahun lalu saja (2017), Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) merilis penjualan motor mencapai 5,8 juta unit, ini menunjukkan motor masih jadi pilihan transportasi favorit.
Minat masyarakat terhadap motor sebagai alat transportasi tidak hanya keunggulan dari spesifikasi produk, tapi juga harga terjangkau dan kemudahan masyarakat untuk mengajukan kredit motor.
Bahkan, pengajuan kredit motor persentasenya jauh lebih besar dari pilihan pembayaran secara tunai, tentu ini banyak faktor yang melatarbelakangi.
Menurut penuturan Direktur Pembayaran Roda Dua Adira Finance Andy Sutanto mengatakan, ada beberapa faktor keunggulan membeli kendaraan khususnya motor dengan cara kredit dibanding tunai.
"Biasannya mereka memikirkan untuk mealokasikan uangnya untuk kebutuhan lain. Misalkan, saya beli motor sebenarnya bisa secara cash, tapi saya mau beli kredit saja. Soalnya uangnya buat kepentingan yang lain," kata Andy di Jakarta, Rabu (14/11).
Kemudian, lanjut Andy, membeli motor secara kredit akan mendapatkan asuransi. Karena, asuransi motor itu tidak bisa didapatkan dengan sistem pembelian tunai atau cash.
"Jadi saat ini kami melihat banyak orang yang mau beli motor itu kurang lebih pertimbangannya itu," tandas Andy. (mg9/jpnn)
Minat masyarakat terhadap sepeda motor sebagai alat transportasi tidak hanya keunggulan dari spesifikasi produk, tapi juga harga terjangkau dan kemudahan kredit
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Diikuti 500 Peserta, Adira Finance Kembali Gelar Mudik Gratis
- Menaker Ida Fauziyah Sebut Tradisi Mudik Lebaran Ajang Pekerja Mempererat Silaturahmi
- Adira Finance Membagikan Dividen Tunai Rp 972 Miliar Dari Laba 2023
- IIMS 2024, Momobil.id & Momotor.id Tawarkan Solusi Tukar Tambah Kendaraan Tanpa Ribet
- Danamon, MUFG, & Adira Finance Bersinergi, Hadirkan Promo Menarik Selama IIMS 2024
- Ketua RT di Jember Jual Motor Kredit Berujung ke Penjara, Begini Kronologinya