Data Rumit Hambat Penyaluran Dana BOS
Selasa, 08 Maret 2011 – 19:02 WIB
JAKARTA—Rumitnya penyusunan Rencana dan Kegiatan Anggaran (RKA) sekolah ternyata menjadi salah satu penyebab utama terlambatnya penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ke sekolah-sekolah di berbagai daerah di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Plt Dirjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kementerian Pendidikan Nasional, Suyanto ketika ditemui JPNN di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Selasa (8/3). Namun, pihaknya cukup memahami jika di dalam petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan penyaluran dana BOS memang wajib untuk memberikan data selengkap-lengkapnya. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) pun memerintahkan sekolah untuk mengikuti aturan yang ada.
Seharusnya, lanjut Suyanto, penyusunan RKA tersebut tidak perlu terlalu detail. Pemerintah sebenarnya sudah menyarankan agar sekolah dalam proses penyusunan RKA cukup menyebutkan nama sekolah di daerah setempat, data rekening sekolah dan juga jumlah siswa keseluruhannya yang berhak mendapatkan dana BOS.
“Kami hanya membutuhkan data sederhana saja. Tapi kondisinya saat ini, RKA untuk satu sekolah saja, bisa mencapai 120 halaman. Menurut kami, itu terlalu rumit, pantas saja jika kinerja daerah lamban. Padahal, pemerintah pusat hanya membutuhkan data rekening sekolah, dan jumlah muridnya saja,” ungkap Suyanto.
Baca Juga:
JAKARTA—Rumitnya penyusunan Rencana dan Kegiatan Anggaran (RKA) sekolah ternyata menjadi salah satu penyebab utama terlambatnya penyaluran
BERITA TERKAIT
- Universitas Terbuka Luncurkan MBKM Expo, Cetak Generasi Unggul & Kompetitif
- Belajar Digitalisasi Kenotariatan, INI German Federal Chamber of Notaries Teken MoU
- UKI Undang Dosen Asal Belanda untuk Perkuat Kolaborasi Global
- Alumni USAHID Luncurkan Program Orang Tua Asuh
- 31 Industri dari China Jadi Partisipan Business Matching 2024, Pendidikan Vokasi Berpeluang
- Tingkatkan Literasi, Lotte Mall Membangun Perpustakaan Sekolah di Jakarta