Dipotong dalam Satu Kali Tebasan Leher, Biaya Miliaran

Dipotong dalam Satu Kali Tebasan Leher, Biaya Miliaran
Kerbau diarak mengitari kompleks Tongkonan Santorayan di Kilometer 9, Loa Janan, Kukar. Foto: IBRAHIM/KPALTIM POST

jpnn.com - Rambu Solo’, upacara adat pemakaman jenazah pada masyarakat Toraja tak pernah kehilangan daya pikat. Sejumlah atraksi menarik dan rangkaian ritual sarat nilai budaya pada upacara adat tersebut terkenal hingga mancanegara. Kali ini, Rambu Solo’ dalam rangka pemakaman mendiang Luther Kombong.

IBRAHIM, Loa Janan

SELASA siang (24/4), pukul 10.15 Wita, butir-butir gerimis membasahi kompleks Tongkonan Santorayan yang terletak di Kilometer 9, Jalan Soekarno-Hatta, Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar). Kondisi alam ini seakan menambah suasana duka yang tengah melingkupi keluarga almarhum Luther yang berkumpul di rumah adat Toraja bernama Tongkonan.

Di tengah suasana murung itu, tampak seorang laki-laki duduk tenang mengenakan kain sarung berwarna hitam di depan Tongkonan. Sambil menatap ke arah teras bangunan, Luther Lappa, menikmati asap rokoknya.

Dia salah satu anggota rombongan keluarga almarhum yang datang langsung dari Toraja, Sulawesi Selatan ke Loa Janan. Dia hadir untuk mengikuti rangkaian upacara Rambu Solo’ atas meninggalnya Luther Kombong pada 9 Juni 2017.

Keluarga mendiang dari berbagai daerah hadir. Rambu Solo’ merupakan upacara pemakaman secara adat, menjadi salah satu tradisi sakral dalam masyarakat Tana Toraja. Ini juga sudah menjadi warisan tradisi Aluk Todolo—kepercayaan leluhur Toraja. Acara ini digelar di Tongkonan Santorayan, Loa Janan hingga Sabtu (28/4).

Rambu Solo’ mendiang Luther, dikatakan Lappa, dihelat meriah. Keluarga almarhum setidaknya mempersembahkan 27 te’dong—sebutan masyarakat Toraja untuk kerbau. “Sebanyak 27 kerbau itu dari keluarga. Ada lagi tambahan dari kerabat bisa berupa kerbau atau babi. Jumlahnya belum tahu nanti berapa banyak,” ujar Lappa.

Hari pertama Rambu Solo’ ditandai dengan Mengissi Lantang. Prosesi di mana keluarga yang telah berkumpul mengisi pondok (lantang) di tempat acara, kompleks Tongkonan Santorayan. Jumlahnya ada 50 lantang. Akan terisi penuh pada hari kedua dan ketiga Rambu Solo’.

Rambu Solo’ merupakan upacara adat pemakaman pada masyarakat Toraja, kali ini dalam rangka pemakaman mendiang Luther Kombong.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News