Dokter Haji Disebar

Dokter Haji Disebar
Dokter Haji Disebar
  

jpnn.com - JAKARTA - Tak mau kejadian beberapa musim haji tahun sebelumnya soal kesehatan sering dikeluhkan jemaah, Departemen Kesehatan terus meningkatkan pelayanan kesehatan bagi 210.000 jemaah calon haji Indonesia di Tanah Suci. Hal baru yang dilakukan ialah menyebar para dokter dan para medis di 20 sektor di Mekah dan Madinah.

      ”Kan sudah ada pada masing-masing kloter (kelompok terbang) itu dokter kloter. Tapi tahun ini kita sediakan di setiap sektor ada dokter spesialis. Kalau ada rujukan dari dokter-dokter kloter bisa langsung dibawa ke dokter spesialis di sektor. Kita sediakan 5 sektor di Madinah dan 15 sektor di Mekah,” terang Direktur Urusan Haji Depkes dr Muhadir kepada JPNN.COM, Selasa sore (4/11).  
 Dijelaskannya, setiap dokter kloter sudah diberikan uang untuk membeli pulsa agar bisa menghubungi dokter sektor. ”Jadi tidak adalagi alasan tak ada pulsa, karena uang untuk pulsa itu sudah diberikan dimuka. Begitu juga soal ambulance, bila mereka butuh tinggal panggil saja, baik di Mekah maupun di Madinah,” paparnya.

      Mekanismenya, lanjut Muhadir, setiap jemaah yang membutuhkan pelayanan kesehatan atau ada jemaah yang melihat jemaah lain membutuhkan pelayanan kesehatan tak perlu ragu untuk menghubungi dokter kloter. ”Nomor kontak dokter sektor itu sudah dipegang oleh dokter kloter masing-masing. Dokter kloter kan selalu bersama jemaah. Untuk itu, bila sedang di pemondokan, dokter kloter tak boleh hanya tidur-tiduran di kamar, melainkan harus mengontrol seluruh jemaah yang menjadi tanggung jawab dia,” cetusnya.

      Selain dokter kloter di pemondokan, sebanyak 25 dokter dan paramedis tergabung dalam Brigade Siaga Bencana (BSB). Mereka beroperasi selama 24 jam di sekitar masjidil haram. Lebih konsentrasi di waktu Zuhur hingga Isya. 

      ”Ada kebiasaan jemaah kita itu kalau sudah sholat Zuhur terus berada di sekitar masjidil haram hingga Magrib dan Isya. Nah, saat itu dokter kloter tak terjangkau semua, makanya disiapkan dokter dan perawat mobile yang siap memberikan bantuan kepada seluruh jemaah, misalnya ada jemaah kita yang terjatuh atau butuh pelayanan kesehatan. Mereka sifatnya pro aktif, tugas mereka 24 jam,” bebernya.

      Pelayanan terbaik untuk jemaah haji ini, kata Muhadir, merupakan komitmen Depkes dibawah pimpinan Menkes Dr Siti Fadilah Supari untuk memperbaiki pelayanan kepada jemaah.

      ”Bukan hanya di Tanah Suci, di Indonesia kita juga menyediakan Siskohatkes. Itu mulai aktif 5 Nopember dihari pemberangkatan jemaah pertama kali ke Tanah Suci. Disana juga disediakan layanan online 24 jam. Besok nomor onlinenya baru diberikan dan diaktifkan setelah pemberangkatan pertama. Seluruh keluarga yang ingin tahu kondisi jemaah di Tanah Suci bisa mengakses atau menghubungi petugas yang jaga 24 jam,” bebernya.

      Selain itu, kata Muhadir, dirinya akan bekerjasama dengan Kepala Humas Lili Sulistyowati untuk menjadwalkan setiap seminggu sekali jumpa pers dengan wartawan. ”Kalau informasi setiap hari bisa didatangi ke posko kami di Jl Percetakan Negara No 29 Jakarta. Itu bisa informasi soal jemaah yang sakit, meninggal, termasuk yang dirawat. Tapi untuk konference press nanti setiap minggu akan kami adakan,” tukasnya.

   JAKARTA - Tak mau kejadian beberapa musim haji tahun sebelumnya soal kesehatan sering dikeluhkan jemaah, Departemen Kesehatan terus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News