DPR Mulai 'Serang Balik' KPK

Persoalkan Deponeering Bibit-Chandra, RDP Deadlock

DPR Mulai 'Serang Balik' KPK
RAPAT - Jajaran pimpinan KPK di sela rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi III DPR RI, Senin (31/1). Rapat ini sendiri akhirnya deadlock dan harus diskors 24 jam. Foto: Arundono/JPNN.
JAKARTA - Komisi III agaknya mulai menyerang balik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pasca ditahannya 19 politisi penerima suap pada pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) pada 2004, Miranda S Goeltom. Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan KPK, anggota Komisi III 'mengusir' dua pimpinan KPK, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah.

"Kami minta dua pimpinan KPK legowo meninggalkan sidang," kata Nasir Djamil, dalam RDP dengan KPK di Gedung Nusantarta II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/1).

Permintaan ini diawali oleh anggota Komisi III lainnya, Trimedya Panjaitan, yang mempersoalkan kehadiran Bibit-Chandra. Alasannya, kasus Bibit-Chandra soal dugaan pemerasan dan penyalahgunaan kewenangan terhadap Anggoro Widjojo belum selesai, meskipun sudah dilakukan deponeering (oleh) Jaksa Agung, Basrief Arief.

Kehadiran Bibit-Chandra lantas juga dipersoalkan oleh Gayus Lumbuun. Menurutnya, perlu ada kejelasan sikap dari Komisi III DPR, karena status Bibit-Chandra sangat prinsipil.

JAKARTA - Komisi III agaknya mulai menyerang balik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pasca ditahannya 19 politisi penerima suap pada pemilihan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News