Gunung Agung Erupsi

Fase Kritis, Sepertiga Kawah Terisi Lava Vulkanik

Fase Kritis, Sepertiga Kawah Terisi Lava Vulkanik
Gunung Agung mengeluarkan asap berwarna merah saat diabadikan dari Pantai Amed, Kamis dini hari lalu. Miftahuddin Halim/Radar Bali/JPNN.com

jpnn.com, DENPASAR - Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) I Gede Suantika tak sepakat bilang Gunung Agung disebut tenang. Justru kata dia dengan kondisi saat ini, gunung berapi itu dalam kondisi fase kritis.

"Kondisi Gunung Agung saat ini masih dalam fase kritis," kata Suantika seperti yang dilansir Radar Bali (Jawa Pos Group), Sabtu (2/12).

Menurut Suantika, fase kritis itu didasari tremor besar dengan amplitudo 2-23 mm (dominan 21 mm) pada pukul 16.42 hingga 17.16.

Tremor terus-menerus (microtremor) juga terekam dengan amplitudo 1-2 mm (dominan 1 mm).

Menurutnya, status awas (level IV) masih melekat pada Gunung Agung yang kemarin teramati dihiasi awan putih dengan intensitas tebal setinggi 2.000 meter di puncak kawah dan condong ke arah timur-tenggara tersebut.

Oleh karena itu, tetap tidak boleh ada aktivitas apapun di radius 8 km perluasan sektoral 10 km di sisi utara-timur laut dan tenggara selatan-barat daya itu.

"Kita pantau terus perkembangnya. Walau sekarang relatif menurun, kita tidak bisa menilai Gunung Agung mereda sepenuhnya. Harus diikuti dengan data lain secara berlahan,” tegasnya.

Suantika meprediksi, sepertiga kawah Gunung Agung berdiameter 900 meter dengan kedalaman 200 meter sudah terisi material lava vulkanik.

Menurut Suantika, fase kritis itu didasari tremor besar dengan amplitudo 2-23 mm (dominan 21 mm) pada pukul 16.42 hingga 17.16.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News