Giliran Bali Open Piano Competition Guncang Bali

Giliran Bali Open Piano Competition Guncang Bali
Arief Yahya. Foto: Kemenpar

"Kalau 10 tahun lalu Indonesia selalu menjadikan Singapura sebagai acuan, tapi kini sebaliknya. Indonesia yang menjadi acuan untuk kompetisi-kompetisi piano dunia," kata Nora, sapaan akrab Eleonora.

Karena itu ia mengatakan, penyelenggaraan Bali Open Piano Competition dilakukan dengan sebaik mungkin dengan mengikuti standar dunia dalam penyelenggaraan kompetisi piano, khususnya musik klasik.

Selanjutnya, yang kedua, antusiasme yang semakin besar dari peserta juga menunjukkan bahwa Bali memang dan selalu menjadi destinasi favorit wisatawan. Mayoritas para peserta yang ikut tidak datang seorang diri. Tapi bersama keluarga, baik orang tua ataupun kakak dan adik mereka.

"Jadi konsepnya adalah mereka berkompetisi dulu, baru setelah itu liburan menikmati Bali. Mulai dari belanja, kuliner dan lainnya," kata Nora.

Hal inilah yang menjadi kelebihan lain dari karakteristik wisatawan minat khusus seperti kompetisi piano ini.

"Dan rata-rata mereka adalah high end tourist, jadi spending mereka juga besar. Dan rata-rata mereka tinggal bisa empat sampai lima hari," kata Eleonora.

Bali Open Piano Competition 2017 mempertandingkan 12 kategori. Untuk kategori lagu pilihan terbagi dalam enam kategori, yaitu A: usia maksimal 7 tahun, B: usia 8-9 tahun, C:usia 10-11 tahun, D: usia 12-14 tahun, E: usia 15-17 tahun, dan F: usia minimal 18 tahun.

"Kemudian ada enam Kategori Bebas, Bebas A-F, mereka akan berkompetisi memainkan tuts-tuts piano dengan tema zaman Barok, karya komposer sekitar tahun 1600–1750, zaman klasik, karya komposer tahun 1750–1820 , zaman romantik yaitu karya komposer pada sekitar awal 1800-awal 1900, dan zaman modern, karya komposer pada abad 20-21," ujar Nora.

Indonesia memiliki kompetisi piano yang memiliki standar dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News