Harimau Sumatera Kedua, Setelah ''Si Gendut'' Panda

Harimau Sumatera Kedua, Setelah ''Si Gendut'' Panda
Foto: Don Kardono
Kandangnya sendiri sangat bersih, dilapisi kaca bening setelah 5 cm, rangka besi berbalut stainless steel, dan suhu dingin. Ada ruang terbuka, yang dia bisa beraktivitas di luar, tetapi masih tetap di dalam area kandang. Lokasi ini betul-betul menjadi kawasan favourite pengunjung. Sesi foto dengan boneka panda besar juga menjadi objek yang diminati pengunjung.

Di Taman yang dibangun sejak 1873 itu juga ada harimau sumatera, sumbangan Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kehutanan. Macan loreng-loreng cokelat tua dan cokelat muda itu tidak terlalu gemuk, tetapi terlihat lincah dan sehat. Kandangnya didesain sesuai dengan habitatnya di Sumatera. Ada pepohonan, batu-batuan, dan kolam air yang mengalir jernih.

Di salah satu sisinya, dibuat kaca tebal, bening, dan bersih, sehingga pengunjung bisa menempelkan pipinya di depan harimau. Mereka juga bisa menyaksikan detail gerak-gerik si harimau, termasuk wajah, tatapan mata, gigi taring, kumis, dan kuku tajamnya. Sangat dekat dan menghibur. Bangga juga rasanya, binatang asli Indonesia, bernama Harimau Sumatera itu menjadi lokasi favourite kedua di Ueno Zoo, setelah panda.

Ada tulang paha sapi, dengan daging tipis yang diberi tali rantai besi untuk digigit-gigit si kucing raksasa itu. Tentu, itu menjadi pemandangan yang amat memikat bagi pengunjung taman yang memiliki koleksi lebih dari 8.800 pohon besar itu. Ada poster “Stop Illegal Logging” yang dibuat oleh Kementerian Kehutanan juga di sana. Kampanye melawan pembalakan liar di Sumatera, yang menjadi habitat harimau yang saat ini termasuk species langka itu.

Dari sarang rayap di G-16 (Ginza Line, jalur warna kuning, red), saya menapaki jalan tembus ke Distrik Taito. Sekali menyeberang sudah berjumpa Ueno

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News