Harmoko Ramah, Akbar Politikus Sejati, Agung Pernah Marah-marah, Marzuki Agamis

Harmoko Ramah, Akbar Politikus Sejati, Agung Pernah Marah-marah, Marzuki Agamis
DEDIKASI TINGGI: Mara Sehat Siregar mengecek meja pimpinan DPR sebelum rapat paripurna. Dia harus memastikan tidak ada yang belum beres. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

Regar bercerita awal mula dirinya menjadi staf protokoler pimpinan DPR. Pada 1991, pria berusia 44 tahun tersebut menjejakkan kaki di Jakarta. Dia memutuskan untuk merantau ke ibu kota guna mencari pekerjaan.

Saat itu, dia hanya berbekal sehelai kertas bertulisan alamat anggota dewan dari Medan, yakni Raja Kami Sembiring Meliala. ’’Saya dikasih alamat oleh kakak saya,’’ ujarnya.

Sampai di Jakarta, Regar langsung menuju ke alamat tersebut. Yakni, kompleks perumahan Perwira Tinggi TNI Angkatan Darat di Jalan Gatot Soebroto, Kuningan. Tetapi, bukannya disambut dengan hangat, tuan rumah tidak mau menerima tamu tidak diundang itu. ’’Kata pembantunya, kalau masalah pekerjaan, di kantor saja,’’ tuturnya.

Tidak patah arang, sehari kemudian, penggemar warna hitam itu mendatangi Raja Kami di kantornya, lantai 8 Gedung Nusantara III. Di sana, dia diterima dengan baik. Alhasil, saat itu juga Regar diterima sebagai pegawai DPR di bagian humas.

Tugasnya mengantar surat dari pimpinan DPR ke pihak-pihak lain di kompleks Senayan. ’’Jadi, kalau ada surat dari ketua DPR ke MPR atau ke komisi-komisi, saya yang mengantar,’’ jelasnya.

Meski hanya bertugas mengantar surat, pekerjaan itu dilakukannya dengan tekun dan sabar. Ketekunan Regar akhirnya membuahkan hasil. Pada 1998, dia resmi diperbantukan menjadi staf protokoler pimpinan DPR. Mulai saat itu pula dia dekat dengan ketua DPR.

Pada periode itu dia mulai melayani Harmoko. Menurut suami Nurhadijah Nasution tersebut, Harmoko merupakan tipe orang yang ramah. Dia juga dikenal sebagai pimpinan DPR yang kalem serta tidak pernah marah. Meski jabatannya tinggi, menteri penerangan pada era Presiden Soeharto itu tidak membeda-bedakan orang. Dia suka berbincang-bincang dengan siapa pun, termasuk staf protokoler.

Dari situlah, Regar jadi bisa sangat dekat dengan Harmoko. Dia bahkan menganggap politikus Golkar itu sebagai orang tua sendiri. Pernah sesekali, saat waktu luang, Regar memberanikan diri untuk berdiskusi dengan Harmoko. Misalnya, dia bertanya tentang cara menjadi politikus yang baik. ’’Bapak menjawab, jangan sakiti orang lain dan beri informasi apa yang dibutuhkan,’’ ucapnya.

MARA Sehat Siregar, pria asal Medan itu dipercaya menjadi ’’orang dekat’’ lima ketua DPR. Mulai era Harmoko sampai Setya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News