Ilhan Omar & Sistem Bukan-Bukan di Indonesia

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Ilhan Omar & Sistem Bukan-Bukan di Indonesia
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Ilhan Abdullahi Omar, wanita berusia 40 tahun itu tercatat dalam sejarah sebagai wanita muslim pertama yang menjadi anggota Kongres Amerika.

Pada 2018, Ilhan yang keturunan imigran Somalia, terpilih sebagai anggota Kongres mewakili daerah pemilihan Minessota.

Sebelumnya, Ilhan sudah terlebih dahulu terpilih sebagai anggota DPR dari Minnesota mewakili Partai Demokrat.

Ilhan Omar menjadi salah satu anggota Kongres yang populer dan menjadi salah satu 'media darling' yang menjadi langganan pemberitaan media-media mainstream Amerika.

Liputan terhadap Ilhan tidak selalu positif, dan malah cenderung negatif. Namun, Ilhan punya kecerdasan politik yang tinggi untuk membalik framing negatif menjadi positif dan menguntungkan.

Dari total 435 anggota Kongres Amerika hanya ada dua wanita muslim, yaitu Ilhan Omar dan Rashida Tlaib.

Dua wanita ini menonjol karena latar belakang etnik dan agamanya yang dianggap unik. Ilhan Omar yang mengenakan hijab sering mendapat sorotan stereotype dari publik dan dari anggota Kongres sendiri.

Ilhan mencatat sejarah lagi karena Kongres menyetujui usulnya untuk membuat undang-undang anti-Islamophobia. Hal ini terjadi setelah Ilhan diserang oleh sesama anggota Kongres dari Partai Demokrat yang menyebut Ilhan sebagai bagian dari terorisme Islam internasional.

Ilhan Omar mengusulkan undang-undang yang mewajibkan negara mengawasi gangguan terhadap muslim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News