Kaji Regulasi Saham Emiten Tidur
Kamis, 09 Juni 2011 – 11:03 WIB
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendesak kalangan emiten nonlikuid memperbesar porsi kepemilikan saham publik. Itu penting untuk memperkuat dan menjaga reputasi pasar modal. Selain itu, guna menggugah minat pelaku pasar masuk bursa sejalan dengan bertaburnya saham-saham aktif. Dalam dialog itu, bursa juga mengundang salah satu bank investasi yang berpengalaman. Kehadiran bank investasi itu sebagai upaya untuk mencari solusi terbaik dalam meningkatkan likuiditas emiten bersangkutan. Sebab, persoalan tersebut menjadi tanggungjawab secara kolektif. Hanya sayangnya, bursa tidak mau menyebut bank investasi yang dimaksud. "Kami tidak mau gara-gara likuiditas, pelaku pasar hengkang dari market domestic. Makanya, situasi ini tidak boleh dibiarkan berlarut dan mesti dicarikan solusi terbaik,” ulas Eddy.
Sebetulnya otoritas bursa sudah melakukan berbagai upaya guna mengatasi problem tersebut. Termasuk beberapa waktu lalu mengundang emiten-emiten yang sahamnya jarang bergerak. Dalam pertemuan itu, bursa sudah menegaskan bahwa cara terampuh adalah menambah porsi kepemilikan publik.
Baca Juga:
”Kami sudah undang lebih dari 100 emiten yang porsi saham publiknya relatif kecil. Kami berdialog dengan mereka mencari jalan terbaik untuk memperbesar porsi publik," tandas Eddy Sugito, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa, di Jakarta, Rabu (8/6).
Baca Juga:
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendesak kalangan emiten nonlikuid memperbesar porsi kepemilikan saham publik. Itu penting untuk memperkuat
BERITA TERKAIT
- Penuhi Kebutuhan Gula Masyarakat, PT SGN Segera Giling Tebu Petani
- PIS Sukses Tekan Emisi Karbon 25,4 Ribu Ton Setara CO2
- Pupuk Indonesia Bersama BUMN Brunei Darussalam Dukung Ketahanan Pangan Regional ASEAN
- Bea Cukai Tanjung Priok Layani Ratusan Importir dan Eksportir Berstatus Mitra Utama
- Rasio Kredit Berisiko LB Bank Turun di Bawah 35 Persen, Ini Penyebabnya
- Mudik Lebaran 2024, Tol Trans Sumatera Dilintasi 2,1 Juta Kendaraan