Kejagung Tak Pastikan Panggil Petinggi Deplu

Dugaan 'Mark-Up' Tiket Pesawat Diplomat

Kejagung Tak Pastikan Panggil Petinggi Deplu
Kejagung Tak Pastikan Panggil Petinggi Deplu
JAKARTA - Pejabat tinggi Departemen Luar Negeri (kini Kemenlu) untuk sementara tak perlu repot mendatangi Gedung Bundar, Kejaksaan Agung. Penyidik pidana khusus Kejagung belum menjadwalkan pemeriksaan petinggi Deplu terkait kasus dugaan korupsi penggelembungan (mark up refund) tiket pesawat untuk diplomat.

Direktur Penyidikan pada JAM Pidsus Arminsyah mengatakan, pemeriksaan terhadap petinggi Deplu menunggu hasil pemeriksaan saksi-saksi yang akan dimulai Selasa (2/3) besok. "Kalau itu (pemanggilan petinggi Deplu, Red), kita tunggu pemeriksaan minggu ini dulu," kata Arminsyah kepada Jawa Pos, kemarin (28/2).

Setelah ditingkatkan ke penyidikan (22/2), Kejagung menjadwalkan memeriksa 16 saksi untuk tahap awal. Tujuh saksi di antaranya berasal dari biro perjalanan yang bekerjasama dalam menyediakan tiket. Sementara saksi dari deplu merupakan pejabat eselon III dan IV. "Saksi-saksi ini yang terkait dan diduga mengetahui kejadian itu," terangnya.

Mantan staf khusus jaksa agung itu juga belum memastikan permintaan klarifikasi Irjen Deplu yang sudah melakukan pemeriksaan internal dan menemukan adanya kerugian negara. "Nanti kita lihat dulu (perlu atau tidak). Yang jelas, pemeriksaan ini agar perkara menjadi terang," urai Arminsyah.

JAKARTA - Pejabat tinggi Departemen Luar Negeri (kini Kemenlu) untuk sementara tak perlu repot mendatangi Gedung Bundar, Kejaksaan Agung. Penyidik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News