Kerahkan Arsitek Bangun Karakter Banyuwangi

Kerahkan Arsitek Bangun Karakter Banyuwangi
Pendapa khas daerah Banyuwangi. FOTO: ist

Selain khas lokal, ciri menonjol dari pembangunan lansekap Banyuwangi adalah konsep arsitektur hijau (green architecture). Seperti di Pendopo yang hijau di mana sejumlah ruang dan kamar ditutupi rumput bak bunker. Pencahayaan juga mengandalkan matahari, sehingga hemat energi dan ramah lingkungan.

Yang terbaru adalah bandara hijau yang akan digarap tahun ini tanpa menggunakan pengatur suhu ruangan alias AC. AC hanya ada di ruang tertentu seperti server. "Kita akan optimalkan sirkulasi udara dan aliran air sehingga tetap terasa dingin," ujarnya.

Salah seorang arsitek kenamaan, Yori Antar, mengatakan, dirinya prihatin melihat gejala bahwa arsitektur tradisional di negeri ini terancam punah dan terlupakan di antara megahnya bangunan modern. Namun, dia bangga melihat greget Banyuwangi dalam mengembangkan arsitektur kota yang kental nuansa lokal. Yori Antar sendiri mendesain museum dan perpustakaan modern yang akan dibangun di pusat Kecamatan Genteng.

"Banyuwangi penuh keelokan lokal dan memiliki arsitektur nusantara yang khas. Dalam membangunnya saya tetap ingin menjaga kelestariannya, sehingga bangunan modern yang jadi tetap penuh inspirasi lokal," ujarnya.

Adapun arsitek Andra Matin mengatakan, dirinya senang bisa ikut urun rembug membangun Banyuwangi karena semangat daerah untuk mewujudkan arsitektur lokal yang khas. Andra bersinergi mendesain Politeknik Negeri Banyuwangi, Wisma Blambangan, Resort Using, dan Bandara Blimbingsari dengan konsep green airport.

"Saya terkesan karena jarang ada daerah yang punya semangat membangun daerah dengan arsitektur lokal yang khas," kata Andra Matin. (eri/mas)

BANYUWANGI - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, bersinergi dengan para arsitek untuk membangun daerahnya. Arsitektur kota ditata sehingga mempunyai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News