Kurangi Stres, Para Nasabah Korban CU EPI Kerap Berkumpul

Kurangi Stres, Para Nasabah Korban CU EPI Kerap Berkumpul
Uang. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Sejak berdiri pada 2007 – 2015 lalu, koperasi tersebut ternyata sudah mengalami kerugian cukup besar. Bahkan, kerugian itu meninggalkan aroma tak nyaman. Jejak hitam yang diduga menyimpang.

Berdasarkan catatan laporan keuangan CU EPI, terdapat selisih pendapatan dan bunga pada periode 2007 hingga 2015 sebesar Rp 20 miliar.

Biaya organisasi juga disebut-sebut mencapai angka Rp 16 miliar pada periode yang sama. Tak dijelaskan secara rinci mengenai laporan itu.

Selain itu, terdapat juga permasalahan yang disinyalir sebagai data manipulatif yang diduga sengaja dibuat pihak manajemen untuk mengelabui tim penyehatan.

Tujuannya untuk menyamarkan dana puluhan miliar yang raib tak jelas. Dalam laporan, tertulis ”kesalahan operasional” dengan total nilai Rp 21 miliar.

Laporan itu membuat tim penyehatan curiga. Martha menuturkan, setelah dia bersama timnya melakukan pengecekan berkas laporan yang berisi sejarah perjalanan karier CU EPI, dia tidak menemukan kesalahan operasional tersebut.

Dari laporan keuangan yang sama juga disebutkan, jumlah biaya organisasi dan perjalanan yang belum dibukukan. Nilainya mencapai Rp 862 juta.

Ada juga masalah lain yang dinilai mencurigakan. Di dalam data itu ditulis, tiga tempat pelayanan (TP) CU di Kotim kerampokan dan kemalingan. Nilai totalnya Rp 1 miliar lebih.

Para korban CU EPI kerap berkumpul, bersilaturahmi silaturahmi, membahas upaya-upaya pengembalian dana miliaran rupiah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News