Lulusan Pesantren, Cabuli Empat Bersaudara

Lulusan Pesantren, Cabuli Empat Bersaudara
Lulusan Pesantren, Cabuli Empat Bersaudara
“Saya disuruh membukan celana, lalu berbaring di lantai dan ia (pelaku) melakukannya sudah berulang kali,” ujar korban yang paling kecil “J” kepada penyidik.

Di sisi lain, ayah korban “A” mengatakan, sejak ia ketahui ada kejanggalan kepada ke empat putrinya itu, lalu ia langsung mencari pelaku di rumahnya, namun pelaku tidak ada di tempat. “Saya langsung emosi dan mencari pelaku, tapi tidak ada dirumah,” ujar ayah korban.

Dikatakan, pelaku merupakan anak angkatnya yang sudah lama dibina ayah korban  dan telah mempercayainya kalau ia hendak pergi ke sawah atau keluar daerah seperti ke Air Bangis Pasaman Barat, anaknya selalu ia titipkan kepada pelaku tanpa ada rasa curiga sedikitpun.  Namun, dibalik kebaikan itu, pelaku berniat lain, yakni menodai dan merenggut kegadisan ke empat putrinya. karena sudah jelas ada pencabulan, lalu ayah korban langsung melaporkan kepada Polres Pasaman.

Pelaku memiliki anak satu orang dan anak tiri empat orang ini kepada penyidik, mengakui perbuatan pencabulan itu sudah berulang kali dilakukan. Pertama kali dilakukannya saat 29 Agustus 2011 sebelum hari raya Idul Fitri terhadap korban yang nomor dua bernama “N”. Kemudian karena merasa ketagihan pelaku melakukan bejat napsunya ke korban yang lain.

PASAMAN--Nama baik Kampung Sabatorob Jorong Rambahan Timur Kenagarian Tanjung Betung Kecamatan Rao Selatan, Pasaman kembali tercoreng. Pasalnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News