Menunggu Janji Beli Sapi

Sapi Dekil, Produksi Susu Turun Drastis

Menunggu Janji Beli Sapi
Menunggu Janji Beli Sapi
Sapi perah memerlukan penanganan perawatan berbeda dari sapi biasa. Sapi perah membutuhkan kandang yang bersih dengan bangunan permanen, serta harus dimandikan minimal dua kali sehari. Ini harus dilakukan untuk mencegah penyakit puting sapi rusak yang akan berpengaruh pada produksi susu yang dihasilkan.

Rejo, warga Dusun Boyong yang juga menitipkan 30 ekor sapinya di tempat penampungan ternak Tlogoadi mengeluhkan kondisi tempat penampungan yang kumuh. Sapi hanya ditempatkan di lapangan yang jeblok akibat hujan, sementara pelindung atapnya hanya dari terpal plastik yang menyebabkan hawa semakin panas.

Sapi-sapi menjadi dekil karena mendekam diatas lumpur yang sudah bercampur kotoran. Ini yang menyebabkan sapi-sapi tersebut mengalami kerusakan di bagian puting dan menderita penyakit kuku dan mulut. "Sapi-sapi saya banyak yang tak bisa diperah. Kebanyakan rusak di bagian putingnya. Kalau sudah rusak, sapi tak mau diperah dan justru keluar nanah.Ini yang menyebabkan produksi susu menurun drastis. Kerugian yang saya derita lebih dari Rp 100 ribu per hari," ungkap peternak sapi perah Rejo asal Dusun Boyong yang menitipkan 30 sapinya di lapangan Tlogoadi.

Dikatakan, jika biasanya sapi-sapinya bisa menghasilkan sekitar 10 liter per hari, kini setelah berada di tempat penampungan, hasil susu tak lebih dari setengahnya. Bahkan, ada sapinya yang sama sekali tak menghasilkan susu. Rejo lantas membandingkan kondisi kandang di rumahnya dengan tempat penampungan sementara.

SLEMAN - Janji pemerintah pusat untuk membeli ternak para pengungsi korban Merapi hingga kini tak juga ada kejelasan. Sejak dilontarkan janji tersebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News