Gunung Agung Erupsi

Omongan Pejabat Logistik Pengungsi Aman, Nyatanya

Omongan Pejabat Logistik Pengungsi Aman, Nyatanya
Pengungsi asal Dusun Sukaluwih, Desa Amerta Bhuana mengungsi di Banjar Kebon, Desa Lokasari, Kecamatan Sidemen belum mendapat bantuan logistik hingga Jumat (1/12). Foto: I MADE MERTAWAN/BALI EXPRESS/JPNN.com

Salah seorang warga bahkan mempertanyakan pernyataan pemerintah yang begitu yakin stok logistik aman.

“Beberapa kali nonton di TV, katanya logistik aman. Kenyataannya kami tidak dapat. Sampai di mana amannya, kami tidak ngerti,” ujar pria itu.

Pengungsi di Balai Banjar Sukahat, Desa Lokasari juga mengeluhkan yang sama. Mereka juga dari Dusun Sukaluwih. “Mengandalkan beras sisa status Awas sebelumnya,” jelas Komang Sineb, 32, dibenarkan ayahnya Nyoman Mandi, dan warga lainnya, Wayan Sirka.

Untuk kebutuhan makan, warga di sana beli dari uang kantong sendiri. “Seperti saya, beli lauk untuk makan bersama bapak dan keluarga. Warga lainnya beli sendiri-sendiri juga,” jelas Sineb.

Kebutuhan logistik sudah disampaikan ke aparat desa di sana, namun hingga kemarin belum ada kiriman. “Baru dapat gas LPG saja kemarin (Kamis lalu, Red),” sebut Sineb.

Para pengungsi itu berharap pemerintah melihat langsung kondisi mereka. Pekerjaan tidak ada, namun pengeluaran terus. “Beda kalau saya di rumah, bisa kerja. Di sini, bekerja tidak bisa, makan keluar uang sendiri. Tak ada bantuan,” keluh Mandi.

Sebelumnya, Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri menegaskan, pasokan logsitik untuk pengungsi masih aman.

“Untuk logistik gak soal lah, kami sudah mengoordinasikan semua itu, pokoknya cukup,” tegas Mas Sumatri ditemui Kamis (31/11) lalu. (jpnn/bx/wan/yes/JPR)


Kala para pejabat menyatakan pasokan logistik terpenuhi, namun berkebalikan yang dialami posko pengungsi di Banjar Kebon


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News