Penumpang Bus Beralih ke Kereta

Penumpang Bus Beralih ke Kereta
BERSIH - Terminal Park Bus Station, Downtown, Johannesburg, yang terlihat bersih dan tidak menakutkan seperti halnya terminal bis kota di Indonesia. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos.
JOHANNESBURG - Kereta api menjelma sebagai sarana transportasi favorit di Piala Dunia (PD) 2010. Seiring harga tiket pesawat yang melambung dan banyak rute bus yang ditutup untuk meminimalkan kemacetan, banyak orang yang memilih menggunakan jasa kereta. Khususnya lagi para suporter Piala Dunia.

"Naik kereta lebih enak dibandingkan bus, karena tidak berdesak-desakan dan tidak perlu menunggu terlalu lama karena selalu muncul dalam beberapa menit," kata Esteban Fuoza (26), suporter asal Argentina, Selasa (15/6) kemarin.

Untuk metrorail atau kereta yang melayani rute dalam kota, jadwal keretanya memang sudah diatur tertib dan jarang molor. Setiap 15 menit sekali di setiap stasiun, satu kereta berangkat dan satu kereta lainnya datang. Saat PD, intervalnya bisa lebih cepat atau setiap lima sampai sepuluh menit.

Kereta di Afsel diurusi oleh Prasa (Passenger Rail Agency of South Africa). Prasa merupakan perusahaan milik pemerintah - semacam PT KAI di Indonesia. Jenis layanannya mulai dari metrorail (antardaerah dalam kota), shosholoza meyl (antarkota), serta autopax yang meliputi gautrain (kereta supercepat dalam maupun antarkota), hingga blue train atau rovas rail (kereta luks).

JOHANNESBURG - Kereta api menjelma sebagai sarana transportasi favorit di Piala Dunia (PD) 2010. Seiring harga tiket pesawat yang melambung dan banyak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News