Please, Jangan Sudutkan MUI karena Berfatwa soal Ahok

Please, Jangan Sudutkan MUI karena Berfatwa soal Ahok
Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pimpinan Din Syamsuddin menggelar rapat pleno di Jakarta, Rabu (9/11), guna membahas perkembangan terkini tentang kondisi keumatan dan kebangsaan terkini. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin memberikan peringatan keras terkait dugaan kasus penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Din mengatakan, pendapat MUI soal Ahok semestinya tak disalahkan oleh pihak lain. "Apalagi oleh yang bukan seagama, dari lingkungan luar," ujar Din di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/11).

Mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu menambahkan, pidato Ahok di Kabupaten Kepulauan Seribu yang membawa-bawa Surat Almaidah ayat 51 mengandung makna yang menempatkan ulama sebagai pembohong. Karenanya, kata Din, itulah yang memicu ratusan ribu umat Islam berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jumat (4/11) untuk menuntut Ahok segera diadili.

Karenanya Din juga mewanti-wanti agar persoalannya tidak dibelokkan pada persoalan tentang penggunaan kata ‘pakai’ atau tidak dalam pidato Ahok.

"Kemudian soal penggunaan kata pakai dihilangkan, tidak dihilangkan, jangan diperdebatkan. Karena akan menimbulkan permasalahan lain," tandas dia.(uya/JPG)

 


JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin memberikan peringatan keras terkait dugaan kasus penistaan agama


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News