Profil Tim: Uruguay

Menyambung Lagi Sejarah Era Kejayaan

Profil Tim: Uruguay
MOMENTUM - Sebastian Abreu (kanan), Diego Godin dan Alvaro Pereira (kiri) saat merayakan gol pada partai lawan Kosta Rika, di play-off jelang Piala Dunia 2010, akhir tahun lalu. Foto: AFP Photo/Pablo Porciuncula/FIFA.com.
BAGAIMANAPUN kondisinya sekarang, satu fakta yang tak bisa dilupakan oleh para calon lawan adalah bahwa Uruguay pernah dua kali menggenggam trofi Piala Dunia (PD). Meskipun itu sudah berlalu lama sekali, tepatnya yakni pada gelaran PD pertama kali (1930) dan pada tahun 1950, kenyataan bahwa tim berjuluk Le Celeste ini berasal dari kawasan kuat sepakbola, Amerika Selatan, tetap tak bisa dipandang remeh. Apalagi jika merujuk pada prestasi mereka di turnamen kawasan tersebut yang juga luar biasa, 14 kali juara (baik semasa masih disebut sebagai championship maupun setelah bernama Copa America, Red).

Kini, sebagaimana ditulis situs FIFA.com, suporter Uruguay tentu berharap banyak pada tim nasional negerinya, yang sudah cukup lama tak menggapai hasil memuaskan di ajang PD. Setelah terakhir mampu mencapai babak 16 besar pada PD 1990 di Italia, di dua ajang PD berikutnya (1994 dan 1998), Uruguay malah sama sekali tak lolos. Berhasil ikut serta kembali di putaran final PD 2002 di Korea-Jepang, namun Uruguay tak bertahan lama karena harus tersisih di penyisihan grup. Lantas, pada PD terakhir tahun 2006 lalu di Jerman, Uruguay kembali harus absen.

Kendati punya peluang cukup berat, berada satu grup dengan tuan rumah Afsel, serta Prancis dan Meksiko, di ajang PD yang bakal segera dimulai Juni mendatang, skuad Uruguay saat ini disebutkan tengah dalam kondisi serius dan siap untuk menggapai prestasi lebih baik. Atau seperti yang dipaparkan pelatih mereka, Oscar Washington Tabarez, berusaha mencapai titik ketersambungan dengan generasi sepakbola Uruguay terdahulu yang penuh prestasi.

"Kami memiliki sebuah tugas terhadap sejarah sepakbola negeri kami yang luar biasa. Sejumlah orang mungkin menyebutnya 'pra-sejarah', tapi itu mereka katakan hanya karena mereka sendiri tak punya sejarah (sepakbola)-nya sendiri untuk diceritakan," katanya. "Kami perlu memiliki semacam 'sambungan' dengan generasi-genarasi juara (sebelumnya), setidaknya dalam konteks budaya sepakbola negeri ini dan betapa berartinya itu bagi kami," lanjutnya.

BAGAIMANAPUN kondisinya sekarang, satu fakta yang tak bisa dilupakan oleh para calon lawan adalah bahwa Uruguay pernah dua kali menggenggam trofi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News